JAKARTA, KOMPAS.com – Wacana pembebasan Pajak mobil baru Diharapkan nol persen akan mendongkrak penjualan kendaraan di Indonesia.
Meski begitu, rencana yang belum terealisasi justru bisa menjadi bumerang karena banyak konsumen yang menunda pembeliannya.
Attias Asril, General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), tak menampik wacana ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Daya beli
“Jika mencapai 0 persen, efeknya pada daya beli akan meningkat karena harga akan turun,” kata Attias dalam konferensi virtual (10 Januari 2020).
Baca juga: Anda tahu kode di plat nomor Mobil Dinas TNI
Namun, wacana yang diangkat Kementerian Perindustrian masih dibahas untuk mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan.
“Saat ini ada efek lebih atau kurang di mana orang menunggu untuk melihat apakah ini berhasil atau tidak. Jadi menahan,” katanya.
Kepastian wacana
Sementara itu, Dony Saputra, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), berharap pemerintah bisa segera memberikan jawaban atau kepastian terkait wacana insentif pajak tersebut.
Baca juga: Video viral warga sipil yang menggunakan mobil kompi TNI. Ini aturannya
Menurut dia, keputusan yang berlarut-larut berpotensi menunda pembelian yang akan lebih dominan di segmen mobil penumpang.
“Untuk pengaturan ini kalau ada hadiah nanti Pajak nol persen Dalam bentuk BBN atau PPnBM ini tentunya akan berdampak pada kontraksi positif di pasar, ”kata Donny belum lama ini.
“Kalau berlarut-larut, kita bakal cantik (efektif) karena 45 persen dari kita berasal dari mobil penumpang, apalagi di pandemi seperti ini yang sulit untuk dijual,” kata Donny.
mobil bekas
Kondisi penjualan yang melambat juga melanda pasar mobil bekas.
Presiden Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan jika konsumen tidak membeli mobil sekarang dan menunggu pajak nol persen, harga bisa naik lagi.
“Itu masih wacana, masih banyak hal yang harus diperhatikan. Kalau telat nanti harga mobil bisa naik,” ujarnya.
Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua Bursa Mobil Bekas, mengatakan meski jumlah pembeli menurun, konsumen masih mencari mobil bekas.
Hanya saja setelah wacana pajak nol persen, harga jual juga mulai berubah atau turun.
“Harganya turun jadi Rp 3 juta kalau pembelinya masih ada karena memang butuh mobil,” ujarnya.