Wabah PMK telah sangat berdampak pada perekonomian kita.
Jakarta (ANTARA) – Koordinator Tim Ahli Gugus Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Mulut (PMK) Wiku Adisasmito menyatakan penularan PMK dapat ditanggulangi dengan menerapkan biosekuriti yang ketat dan menyeluruh.
Oleh karena itu, area dan peralatan peternakan sapi perlu didesinfeksi secara teratur, tegasnya.
“Selain itu, pembatasan harus diterapkan, agar tidak sembarang orang bisa masuk ke daerah yang rawan PMK (penularan),” katanya dalam konferensi pers online yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Berita Terkait: 174.703 hewan ternak pulih dari PMK
Adisasmito mengatakan masyarakat dapat mendisinfeksi kandang dan peralatan peternakan yang terkontaminasi dengan bahan yang mudah dan murah, seperti asam sitrat dan asam borat.
Saat memeriksa kandang, peternak tidak diperbolehkan mengenakan pakaian atau atribut yang sama dengan yang digunakan saat mengunjungi kandang sebelumnya untuk menekan penularan virus, tegasnya.
“Wabah PMK sangat berdampak pada perekonomian kita. Jumlah sapi yang mati bukan hanya angka (karena juga mencerminkan kerugian ekonomi), terutama bagi peternak,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, ia juga mencatat bahwa pemerintah telah berhasil mempertahankan status 15 provinsi sebagai zona hijau PMK. Oleh karena itu, penyakit telah menjangkiti ternak di 22 provinsi, karena angkanya tidak meningkat dalam seminggu terakhir.
Berita Terkait: BNPB siapkan 1,4 juta dosis vaksin PMK untuk NTB
Namun, jumlah kabupaten atau kota yang terinfeksi bertambah menjadi 265 wilayah. Oleh karena itu, pemerintah telah menerapkan pemotongan bersyarat pada hewan yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran virus.
Pemerintah telah berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada petani yang terkena dampak penularan PMK, dengan Rp10 juta (US$664,06) untuk sapi atau kerbau, Rp1,5 juta (US$99,61) untuk domba atau kambing, dan Rp2 juta (US$132,81) untuk babi
Berita Terkait: 174.703 hewan ternak pulih dari PMK
Berita Terkait: Jawa Timur mempercepat vaksinasi Fase 2 untuk mengekang penyebaran PMK