TEMPO.CO, jakarta – Jumlah gempa susulan di Cianjur pasca gempa dahsyat berkekuatan 5,6 SR pada 21 November, yaitu 378 gempa susulan pada Sabtu pagi pukul 07.00, dari sebelumnya 367 gempa susulan pada Jumat.
Gempa susulan semakin melemah dan jarang terjadi setelah hampir dua minggu, seperti yang disampaikan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono.
Dalam akun Twitternya, Daryono juga mencatat bahwa gempa Cianjur menunjukkan banyak sumber gempa patahan aktif di Indonesia yang dapat memicu gempa kuat dan merusak dan belum terpetakan sumbernya.
“Kegiatan untuk mengidentifikasi sumber gempa patahan aktif dan pemetaan harus terus digalakkan,” kata Daryono.
Hingga Sabtu pagi, belum ada catatan gempa susulan lagi di Cianjur sebagaimana disampaikan BMKG. Namun BMKG mencatat gempa bersumber dari laut, 78 kilometer barat daya Pangandaran, Jawa Barat, pada pukul 03.37 waktu setempat. Magnitudo tercatat 4,5 dan guncangan terkuat dirasakan di Pangandaran level III skala MMI, serta di Garut dan Tasikmalaya.
BMKG memastikan gempa yang bersumber di laut selatan pada kedalaman 26 kilometer itu tidak memicu tsunami.
Maria Francisca Lahur
Klik di sini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News