Jakarta, CNN Indonesia –
Citibank membuat kesalahan terbesar dalam sejarah perbankan. Bank Ikan kakap AS tidak sengaja mengirim /Transfer uang $ 900 juta untuk pemberi pinjaman (kreditor) Revlon.
Dilaporkan CNN.comPada Rabu (17/2), Citibank selaku broker pinjaman Revlon berniat mengirimkan pembayaran bunga sebesar $ 8 juta kepada para pemberi pinjaman Revlon.
Namun, Citibank secara tidak sengaja mentransfer 100 kali jumlah itu, termasuk $ 175 juta, ke dana lindung nilai.
Menyusul kejadian tersebut, Citibank mengajukan gugatan pada Agustus 2020 untuk meminta pengembalian dana.
Namun, setelah transfer uang yang tidak disengaja, perusahaan belum menerima $ 500 juta dari 10 firma penasihat investasi.
Pemerintah biasanya membuat aturan yang menghukum mereka yang menggunakan uang yang secara tidak sengaja ditransfer ke rekening mereka. Alasannya adalah bahwa transmisi yang tidak disengaja adalah hal biasa di era digital.
Sepasang suami istri Pennsylvania menghadapi tuntutan kejahatan setelah secara tidak sengaja mentransfer uang ke rekening bank mereka. Namun, hukum di New York berbeda.
New York memiliki pengecualiannya sendiri terhadap aturan tersebut. Pemegang rekening berhak atas uang yang dikirim secara tidak sengaja dan dapat menyimpannya.
Pemberi pinjaman Revlon mengatakan mereka yakin Citibank mengirimkan pembayaran di muka untuk pinjaman tersebut. Bagaimanapun, jumlah yang ditransfer oleh Citibank seharusnya sama dengan jumlah yang harus dibayarkan Citibank kepada pemberi pinjaman Revlon.
“Kami sangat senang dengan keputusan hakim yang bijaksana, teliti dan rinci,” kata Benjamin Finestone, yang mewakili dua pemberi pinjaman, Bridge dan HPS Investment Partners.
Pengadilan memutuskan bahwa pemberi pinjaman dibenarkan karena yakin pembayaran itu memang dimaksudkan. Citibank sendiri tidak menyadari tingkat kesalahannya hingga hampir sehari kemudian.
“Mempercayai bahwa Citibank, salah satu lembaga keuangan paling progresif di dunia, membuat kesalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya senilai hampir $ 1 miliar adalah tidak rasional,” kata dokumen pengadilan itu.
Dalam putusan hakim, obrolan internal antar staf HPS juga digunakan sebagai bukti lebih lanjut bahwa kreditor tidak mengetahui hal tersebut salah hingga Citibank mengirimkan pemberitahuan. Selama obrolan, staf HPS bercanda tentang kesalahan tersebut.
“Saya merasa sangat tidak enak ketika orang gendut membayar untuk pembayaran yang salah. Bukan langkah karir yang baik,” seorang karyawan HPS menjelaskan dalam obrolan tersebut.
Namun, Citi Group tidak menerima keputusan hakim tersebut. Perusahaan berencana mengajukan banding.
“Kami tidak setuju dengan keputusan ini dan kami bermaksud untuk mengajukan banding. Kami yakin kami berhak atas dana ini dan akan terus mengupayakan pemulihan penuh,” tulis grup Citi dalam pernyataan resmi.
(aud / bir)