PETALING JAYA: Negara-negara Asean telah sepakat untuk saling mengakui sertifikat vaksinasi Covid-19 untuk memfasilitasi perjalanan lintas batas yang lancar dan aman, kata Kementerian Kesehatan.
Wakil Menteri Kesehatan II Datuk Aaron Ago Dagang mengatakan hal ini disepakati pada pertemuan para menteri Kesehatan Asean yang diadakan di Bali, Indonesia pada 14 Mei.
BACA JUGA: Pengakuan timbal balik atas sertifikat vaksin untuk mendorong perjalanan perbatasan
Dia mengatakan Malaysia juga siap bekerja sama dengan anggota blok regional untuk saling mengakui sertifikat vaksinasi Covid-19 untuk memastikan pembangunan daerah yang sehat dan aman serta kesejahteraan masyarakat.
“Pengakuan itu akan dilakukan dengan mekanisme verifikasi universal Asean atau mekanisme lainnya, yang dikembangkan berdasarkan spesifikasi teknis Organisasi Kesehatan Dunia.
“Hal ini untuk memudahkan verifikasi sertifikat vaksinasi Covid-19 yang dikeluarkan oleh masing-masing negara Asean,” kata Aaron Ago dalam keterangannya, Minggu (15 Mei).
BACA JUGA: Mempercepat portal untuk sertifikasi vaksinasi digital Asean: Vietnam
Dia mengatakan Malaysia juga menghargai upaya Indonesia untuk memimpin pengembangan mekanisme verifikasi universal Asean.
Ia menambahkan, sistem tersebut berpotensi untuk mendukung negara-negara anggota Asean yang belum memiliki sistem verifikasi vaksinasi Covid-19.
“Penting untuk mempermudah pembukaan kembali perbatasan dan mempercepat proses pemulihan Asean dari Covid-19,” kata Aaron Ago.
Pada sesi yang sama, Malaysia juga menyatakan dukungannya terhadap Asean center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED), yang merupakan center of excellence dan regional hub untuk memperkuat kemampuan regional Asean dalam mempersiapkan, mencegah, mendeteksi dan merespon kesehatan masyarakat. darurat dan penyakit baru.
BACA JUGA: Covid-19: Malaysia, Filipina saling mengakui sertifikat vaksinasi masing-masing
Dia juga menyinggung upaya untuk memperkuat ketahanan sistem perawatan kesehatan dan pemulihan pascapandemi yang mencakup penggunaan teknologi digital untuk memastikan akses berkelanjutan ke layanan kesehatan seperti klinik virtual dan janji temu online.
Malaysia juga ingin memanfaatkan platform sektor kesehatan Asean untuk meningkatkan kapasitas pengurutan genom dan untuk bertukar informasi teknis dan klinis terkait dengan Covid-19.
Ia menambahkan, Malaysia juga akan memimpin proyek penguatan kapasitas laboratorium bio genomik Covid-19 untuk negara-negara Asean.
Ini berfokus pada aspek teknis sekuensing seluruh genom untuk Covid-19, deteksi mutasi, membangun pohon filogenetik Covid-19, menganalisis genom, dan meningkatkan sistem pengawasan Covid-19.
“Inisiatif ini diharapkan dapat mengarahkan Asean dalam pemulihan dari Covid-19,” ujarnya.
Aaron menambahkan, arah kerjasama kesehatan juga dibahas dalam pertemuan tersebut, sejalan dengan tema “Memetakan Kolaborasi Masa Depan Asean-AS Menuju Penguatan Sistem Kesehatan untuk Kedaruratan Kesehatan Masyarakat”.