TEMPO.CO, Jakarta – Dalam tujuh hari, 48 gempa bumi daerah terguncang di provinsi Sumatera Utara dan Aceh di pulau Sumatera, dan sebagian besar telah dikategorikan sebagai gempa bumi dangkal.
Gempa terjadi di beberapa patahan, di zona subduksi dan elevasi luar, menurut Departemen Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) departemen Medan.
Sesar aktif yang memicu gempa terjadi di Seulimeum, Aceh Tengah, Batee C, Renun dan Toru, kata juru bicara Badan Eridawati.
Sesar lokal di Pulau Samosir, Sumatera Utara, juga menjadi penyebab terjadinya gempa, ujarnya dalam keterangan yang dikutip ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Magnitudo 44 dari 48 gempa bumi yang dicatat badan tersebut dari 28 Mei hingga 3 Juni 2021 lebih dari empat, sedangkan empat lainnya di bawah empat.
Adapun episentrum gempa tersebut, 45 di antaranya terjadi di darat dan tiga lagi di laut, kata Eridawati.
Sebagian besar gempa yang terjadi pada 28 Mei hingga 3 Juni 2021 tergolong gempa dangkal, kata peneliti BNPB Marzuki Sinambela.
Gempa bumi secara teratur mengguncang berbagai bagian Indonesia karena negara ini terletak di Circum-Pacific Belt, juga dikenal sebagai Cincin Api, di mana beberapa lempeng tektonik bertabrakan dan sering menyebabkan aktivitas vulkanik dan seismik.
Sumatera dan berbagai pulau kecil di lepas pantainya rentan terhadap gempa bumi.
Misalnya, gempa berkekuatan 5,2 melanda Pulau Enggano di provinsi Bengkulu Indonesia pada 25 Mei 2021, tetapi tidak memicu tsunami.
Pusat gempa yang terjadi sekitar pukul 01.36 WIB itu berada sekitar 31 kilometer (km) barat perairan Pulau Enggano pada kedalaman 10 km.
Provinsi Aceh yang terletak di ujung paling utara pulau Sumatera juga mengalami gempa paling mematikan sepanjang masa, disusul tsunami pada 26 Desember 2004.
Bencana yang juga melanda beberapa wilayah pesisir di negara-negara seperti Thailand, Sri Lanka dan India itu dilaporkan menewaskan sekitar 230.000 orang.
Gempa fatal terakhir yang melanda Indonesia terjadi di Provinsi Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021.
Orde magnitudo 6.2 gempa bumi, diikuti oleh beberapa gempa susulan, melanda kabupaten Mamuju dan Majene, merenggut lebih dari 100 nyawa dan menghancurkan beberapa bangunan.
Baca baca: Gempa berkekuatan 5,1 SR mengguncang Sangihe, Sulawesi Utara
DIBAWAH