Ary Hermawan (The Jakarta Post)
PREMIUM
Melbourne, Australia ●
Kam, 17 Maret 2022
Untuk partai milenium yang memproklamirkan diri, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan pekerjaan yang buruk dalam menampilkan dirinya seperti itu. Ini mungkin memiliki kehadiran media sosial yang kuat, tetapi kampanyenya sebagian besar dianggap klise, jika tidak sangat ngeri.
Partai politik yang baru lahir memiliki masalah branding. Tidak ada keraguan tentang hal itu. Namun yang menjadi pemecah masalah bagi banyak pemilih progresif bukanlah karena partai milenium sering bertindak seperti paman baby-boomer yang memalukan, tetapi fakta bahwa partai itu terikat oleh logika politik predator yang sama yang telah mendefinisikan demokrasi elektoral Indonesia sejak jatuhnya Soeharto. .
Jadi tidak heran jika partai tanpa malu-malu mendukung usulan untuk memberikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo masa jabatan lagi, meskipun UUD 1945 – untuk alasan yang sangat bagus, mengingat sejarah kita dengan dua pemimpin despotik – dengan jelas menyatakan bahwa seorang presiden hanya bisa tetap berkuasa selama dua periode lima tahun.
untuk Membaca Cerita Lengkap
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-Post surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda