Dua pertiga penduduk Indonesia telah menerima dosis vaksin pertama mereka. Tentu saja, program percepatan vaksinasi ini membutuhkan peran serta semua pihak
Jakarta (ANTARA) – Dua pertiga penduduk Indonesia menerima vaksin COVID-19 dosis pertama pada Senin malam (28 November 2021), kata juru bicara pemerintah COVID-19 Reisa Broto Asmoro.
“Dua pertiga penduduk Indonesia telah menerima vaksin dosis pertama. Tentunya program percepatan vaksinasi ini membutuhkan peran serta semua pihak,” ujarnya dalam keterangan yang dipantau secara online, Senin.
Hingga Senin malam, Indonesia telah menerima 134.500 vaksin Novavax yang disebut Covavax, katanya.
Berita serupa: Indonesia merevisi aturan perjalanan karena kekhawatiran dari Omicron
Hadirnya vaksin tersebut menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi. Hingga 28 November 2021, pemerintah telah memberikan 234,2 juta dosis vaksin COVID-19 kepada penduduk Indonesia.
Populasi yang divaksinasi terdiri dari 138,6 juta, atau 66,5 persen, orang yang menerima dosis pertama dan 45,38 persen yang menerima dosis kedua atau vaksin lengkap.
Sementara itu, 1,2 juta, atau 83,43 persen, petugas kesehatan telah menerima dosis ketiga atau booster.
Berita serupa: Presiden memerintahkan langkah-langkah ke depan terhadap varian Omicron
Reisa juga memuji banyak pihak yang telah mendirikan pusat vaksinasi di daerah yang dapat memvaksinasi seribu orang sehari.
Pusat vaksinasi telah membantu pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi dan mempercepat vaksinasi di kalangan masyarakat umum.
Dengan munculnya varian baru COVID-19 yang disebut Omicron, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengutamakan protokol kesehatan. dan dapatkan vaksinasi untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Berita serupa: Pemulihan ekonomi harus berjalan seiring dengan risiko baru: Menteri
Berita serupa: Varian Omicron menyebar dengan cepat, kewaspadaan harus ditingkatkan: Ahli