Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – WASHINGTON. Ekonomi Amerika Serikat (AS) melambung pada triwulan III tahun 2020 setelah memasuki jurang resesi pada triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi AS bahkan mencapai rekor pada kuartal ketiga tahun 2020, ketika pemerintah AS menghabiskan lebih dari $ 3 triliun untuk bantuan yang memicu belanja konsumen terpukul parah oleh pandemi corona.
Reuters melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 33,1% setiap tahun untuk kuartal 2013.
Ini merupakan laju tercepat sejak pemerintah mencatat rekor pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 1947. Pada kuartal kedua tahun 2020, ekonomi AS minus 31,4%.
Baca juga: S&P 500 dan Nasdaq menjadi hijau di tengah data ekonomi yang positif
Laporan pertumbuhan ekonomi ini adalah salah satu dari scorecard ekonomi utama terakhir menjelang pemilihan presiden minggu depan.
Lima hari sebelum hari pemilihan, menurut sebagian besar jajak pendapat nasional, Presiden Donald Trump kemungkinan akan mendapat manfaat dari pemulihan luar biasa dalam PDB sebagai tanda pemulihan ekonomi.
Namun, produksi AS tetap di bawah level pada kuartal keempat 2019, yang hampir pasti akan disorot oleh penantang Demokrat dari Trump, Joe Biden, bersama dengan tanda-tanda bahwa ledakan pertumbuhan ekonomi mereda dengan cepat.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekonomi AS tumbuh sebesar 31% pada kuartal Juli-September 2020. Perekonomian AS telah mengalami resesi sejak Februari 2020.
Dana talangan pemerintah memberikan jalan hidup bagi banyak bisnis dan pengangguran serta peningkatan belanja konsumen, yang dengan sendirinya menyebabkan peningkatan PDB.
Namun, dana negara telah habis, tanpa ada kesepakatan tentang dukungan lebih lanjut yang terlihat. Kasus virus korona baru menyebar ke seluruh negeri, memaksa bisnis seperti restoran dan bar untuk memberlakukan pembatasan.
Lebih dari setengah dari 22,2 juta pekerjaan yang hilang selama pandemi telah dipulihkan dan PHK terus berlanjut.
Laporan terpisah Departemen Tenaga Kerja AS tertanggal Kamis, 29 Oktober, menunjukkan bahwa 751.000 orang mengajukan tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 24 Oktober, dibandingkan dengan 791.000 pada periode sebelumnya.