Kami melakukan ini (penanaman pohon bakau) di seluruh wilayah Indonesia yang melibatkan seluruh masyarakat, termasuk akademisi, siswa sekolah, dan kelompok masyarakat di tanah air.
Denpasar, Bali (ANTARA) – Pemerintah Indonesia melakukan penanaman pohon di Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, pada Selasa sebagai langkah simbolis untuk mengurangi risiko bencana.
Penanaman pohon di Bali ini merupakan bagian dari gerakan 10 juta pohon yang dilakukan serentak di 34 provinsi.
Delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengikuti penanaman bibit pohon mangrove di Bali.
Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR) adalah forum global utama untuk membahas Kerangka Sendai untuk pengurangan risiko bencana, juga dikenal sebagai Kerangka Sendai 2015-2030.
Pada tahun 2022, GPDRR diselenggarakan oleh Indonesia di Bali pada 23-28 Mei 2022.
“Ini (penanaman pohon bakau) kita lakukan di seluruh wilayah Indonesia yang melibatkan seluruh masyarakat, baik akademisi, siswa sekolah, maupun kelompok masyarakat di tanah air,” kata Deputi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Olahraga Prestasi Didik Suhardi.
Pantauan ANTARA, acara penanaman pohon tersebut diluncurkan oleh Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy secara virtual dari Jakarta. Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Lt. Jenderal Suharyanto juga secara pribadi berpartisipasi dalam penanaman pohon bakau.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini kita (dapat) membuktikan bahwa gotong royong (gotong royong) di Indonesia masih sangat besar,” kata Suhardi.
Dikatakannya, penanaman bibit mangrove merupakan salah satu langkah Indonesia dalam melestarikan alam secara mandiri.
Selain itu, ia mengatakan gerakan penanaman pohon juga dilakukan di seluruh dunia untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Kegiatan penanaman pohon mangrove juga melibatkan delegasi GPDRR dari seluruh dunia.
“Ini menjadi kesadaran kita bahwa ini bukan hanya tugas negara tropis tetapi tugas kita bersama, termasuk para delegasi yang hadir di Indonesia. Oleh karena itu, mudah-mudahan ini juga dilakukan di negara masing-masing,” kata Suhardi.