Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem dan fenomena hidrometeorologi.
“Kami berharap masyarakat dan pemerintah daerah mewaspadai dan melakukan tindakan mitigasi,” kata Gubernur di Surabaya, Jumat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda Sidoarjo memperkirakan risiko cuaca ekstrem di beberapa tempat di Jawa Timur akibat fenomena La Nina.
Beberapa bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai antara lain angin puting beliung, angin kencang, banjir, dan tanah longsor, kata badan tersebut.
Lebih lanjut diinformasikan bahwa wilayah pesisir selatan Jawa Timur berisiko mengalami bencana hidrometeorologi, seperti Trenggalek, Tulungagung, Ponorogo, Pacitan, Malang, dan Batu.
Bencana serupa juga dapat terjadi di daerah Tapal Kuda, antara lain Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Pasuruan, dan Probolinggo.
Gubernur mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pemangku kepentingan untuk melakukan langkah-langkah mitigasi guna mengantisipasi dampak dari potensi bencana.
“Koordinasi terus dilakukan untuk meminimalisir risiko kerusakan atau kerugian yang bisa mengakibatkan korban jiwa,” imbuhnya.
Gubernur memastikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur telah memetakan titik rawan banjir dan tanah longsor.
“Kami imbau agar disiapkan drainase untuk pembuangan air hujan agar mengalir ke sungai dengan lancar,” tambah Parawansa.
Ia mengatakan, koordinasi antara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika cabang Juanda Sidoarjo pusat dan Juanda Sidoarjo terkait pembaruan kondisi cuaca ekstrem akan terus dilakukan.
Tindakan mitigasi perlu dilakukan, terutama di sungai-sungai besar yang berisiko meluap dan menyebabkan banjir, tambah Gubernur Parawansa.
Ketujuh DAS yang dimaksud antara lain Sungai Bengawan Solo, Sungai Welang Rejoso, Sungai Brantas, Sungai Madura, Sungai Pekalen Sampean, Sungai Bondoyudo Bedadung, Sungai dan Sungai Baru Bajulmati.
“Di tujuh DAS itu sudah dipasang sistem peringatan dini. Semua orang, tolong jaga peralatan sistem peringatan dini ini untuk kebaikan kita bersama,” katanya.
Berita Terkait: Presiden meminta jajaran untuk mengantisipasi bencana terkait cuaca
Berita Terkait: BNPB minta daerah siapkan aparatur mitigasi bencana