TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Gugus Tugas COVID-19 Ganip Warsito mengatakan situsnya akan memberikan jalan bagi masyarakat yang tidak memiliki perangkat untuk menggunakan aplikasi COVID-19 milik pemerintah. PerawatanProtect.
Ganip mengatakan aplikasi menjadi tulang punggung penanganan pandemi di Indonesia. “Ke depan, kami juga akan mendukung mereka yang tidak memiliki gadget atau smartphone,” kata Ganip, Kamis, 16 April.
Diakuinya, tidak semua orang memiliki smartphone untuk menggunakan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses fasilitas umum.
Namun, Ganip memastikan orang yang menerima vaksin COVID-19 dosis pertama dan kedua sudah terdaftar di sistem aplikasi. Mereka yang tidak memiliki akses ke aplikasi dapat menunjukkan sertifikat vaksinasi tercetak dengan kode QR.
“Orang yang telah menyelesaikan vaksinasi menerima kartu vaksinasi. Hal ini memungkinkan lembaga publik dapat dijangkau,” jelasnya.
Sistem aplikasi Pedulilindeni digunakan untuk mengidentifikasi orang yang memiliki COVID-19 Vaksinasi. Aplikasi ini juga dapat melacak orang yang telah melakukan tes PCR karena laboratorium PCR terhubung ke Sistem Semua Rekam (NAR) Departemen Kesehatan yang baru sehingga data terintegrasi ke dalam aplikasi.
Membaca: SAFEnet menganggap otorisasi aplikasi PeduliLindeli dipertanyakan
EGI ADYATAMA