Gunung Sinabung Indonesia meletus dan melemparkan kolom abu tebal ke udara pada ketinggian 4.500 meter.
Letusan berlangsung lebih dari 12 menit, kata badan geologi setempat.
Desa-desa di dekat gunung berapi di Provinsi Sumatera Utara telah direlokasi setelah letusan sebelumnya dan tidak ada korban jiwa, kata Armen Putra, seorang pejabat di Pos Pemantauan Sinabung.
Pusat Vulkanologi dan Pengurangan Bencana Geologi Indonesia mengatakan, “Kolom erupsi berwarna abu-abu tebal, 4.500 m di atas puncak dan miring ke timur dan selatan.”
“Awan panas” telah mencapai hingga 1.000 m tenggara puncak, katanya.
Sebuah gambar yang dibagikan oleh agensi menunjukkan asap hitam membubung dari kawah.
Lengan vulkanik tetap di level tiga, level tertinggi kedua sejak Mei 2019.
Gunung Sinabung tertidur selama 400 tahun sebelum meletus pada 2010, menewaskan dua orang.
Itu pecah lagi pada tahun 2013 dan telah sangat aktif sejak itu.
Enam belas orang tewas pada tahun 2014, dan tujuh lainnya meninggal dalam letusan pada tahun 2016.
Berlangganan ke ClimateCast di Spotify, Podcast Apple, atau pembicara.
Wabah terakhir terjadi pada awal Mei ketika abu jatuh di desa-desa terdekat.
Penduduk desa disarankan untuk tinggal 5 km (3,1 mil) dari mulut kawah.
Lebih dari 30.000 orang harus meninggalkan rumah mereka di sekitar gunung dalam beberapa tahun terakhir.
Ini adalah salah satu dari lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia, tanahnya berada di “Cincin Api” Pasifik – sekelompok gunung berapi dan garis patahan di sekitar cekungan laut yang rentan terhadap aktivitas seismik.