Pandemi virus corona
Para peneliti telah membuat temuan mengejutkan seputar virus korona. Hoaks atau informasi palsu tentang COVID-19 dilaporkan telah menewaskan hingga 800 orang. Bagaimana bisa?
-
Tim WowKeren
- 13 Agustus 2020
Wow Keren – Penelitian terbaru mengungkapkan bagaimana hoax atau misinformasi seputar virus corona telah membunuh ratusan orang di seluruh dunia. Informasi salah yang dimulai dalam 3 bulan pertama tahun ini atau setelah COVID-19 merebak dari Wuhan, Tiongkok telah menewaskan 800 orang.
Melaporkan dari BBC, penelitian ini telah dipublikasikan di American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. Selain jumlah korban tewas, misinformasi terkait pandemi virus corona yang beredar di media sosial juga menyebabkan sekitar 5.800 orang dirawat di rumah sakit.
Salah satu informasi palsu terkait virus corona terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump yang menyarankan warganya untuk menyuntikkan desinfektan ke dalam tubuh. Pernyataan palsu ini rupanya diikuti oleh sejumlah orang di dunia.
Akibatnya, banyak yang meninggal karena mengonsumsi metanol atau produk pembersih berbahan dasar alkohol. Mereka meninggal karena menerima informasi yang salah dan percaya bahwa produk tersebut dapat membunuh virus corona.
Peneliti mengatakan tindakan ini berpotensi berdampak serius bagi kesehatan konsumen. Sebelumnya, para peneliti bahkan sudah mengingatkan negara-negara di dunia untuk berperan penuh memerangi infodemik atau hoax seputar virus corona di tengah krisis ini.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah mencanangkan bahaya infodemik virus corona seputar teori konspirasi, rumor, dan stigma budaya yang turut memicu kematian atau cedera di masyarakat. Sayangnya, respons sejumlah negara dinilai cukup lambat sehingga tidak mampu membendung banyaknya misinformasi terkait COVID-19.
Serangan massal di India dan keracunan massal di Iran adalah contoh bagaimana hoax virus corona telah menimbulkan berbagai kekacauan yang mengancam jiwa. Investigasi dari BBC bahkan dengan alasan bahwa banyak serangan, pembakaran, dan kematian selama pandemi terjadi sebagai akibat dari informasi yang salah tentang COVD-19.
Pakar telekomunikasi dikabarkan diancam dan diserang hingga tiang telepon terbakar di Inggris. Bahkan, mulai bermunculan informasi yang menyesatkan tentang vaksin virus corona, salah satunya adalah banyaknya masyarakat yang meyakini vaksin Bill Gates mengandung microchip pada manusia.
Peneliti mengatakan situasinya sangat berbahaya karena akan membuat orang percaya tidak mau menerima vaksin. Jika itu terjadi, maka orang-orang tersebut akan terancam nyawa karena tidak kebal virus corona.
(minggu / lian)