YAKUTSK, KOMPAS.com – Pengorbanan besar ditampilkan ibu asal Rusia, dimana dia terbunuh setelah menyelamatkan kelima anaknya dari Api.
Wanita bernama Gulnara Kostelnyuk itu tewas setelah atap rumah yang terbakar menimpanya dan menabraknya saat terjadi insiden di Yakutsk.
Sesaat sebelum kematiannya, Kostelnyuk berhasil menarik anak-anaknya, yang berusia di bawah 14 tahun, keluar dari api.
Baca juga: Kebakaran hutan mengancam situs rudal, warga Korea Utara takut mati
Berdasarkan pemberitaan media setempat, kebakaran terjadi pada Rabu malam waktu setempat (25/11/2020) saat mereka sedang tidur.
Tim pemadam kebakaran setempat mengatakan api dimulai dari kompor dan dengan cepat menelan rumah kayu tersebut dan memblokir pintu keluar.
Api semakin membesar dan menciptakan asap tebal saat putra Gulnara yang berusia 14 tahun bangun karena kehausan. Dia segera memberi tahu ibunya.
Setelah menyadari bahwa mereka terjebak di dalam rumah, Gulnara bergegas ke jendela dan memecahkan kaca untuk memberi ruang bagi anak-anak.
Dilaporkan Surat harian Pada Jumat (27/11/2020), ia membantu putra tertuanya pergi agar bisa leluasa mendeportasi keempat adiknya.
Setelah mengevakuasi kelima anaknya, ibu berusia 31 tahun itu bersiap untuk keluar ketika sebuah blok di atas rumah jatuh dan menabraknya.
Baca juga: Jaksa mengembalikan berkas 6 tersangka kasus kebakaran gedung Kejaksaan Agung di Bareskrim
Tubuhnya kemudian ditemukan di reruntuhan setelah petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi setelah menanggapi laporan tetangga.
Salah satu anak Gulnara yang berusia sembilan tahun harus dirawat di rumah sakit karena luka bakar dan keracunan karbon monoksida.
Kata dokter kondisi gadis itu. Sementara itu, dua anak laki-laki berusia satu dan enam tahun mengalami cakaran di wajah dan lengan.
Ahli tersebut mengatakan kompor yang rusak adalah sumber api di rumah Gulnara, tempat penyelidikan sedang berlangsung.
Suami Gulnara, Aleksey Kostelnyuk, dilaporkan sedang bekerja ketika keluarganya terjebak dalam kebakaran. Dia sangat terpukul menemukan istrinya meninggal.
Baca juga: Ilmuwan Australia berencana meredakan petir untuk mencegah kebakaran hutan
“Istri saya merawat anak-anak kami dengan baik. Saya tidak tahu bagaimana memperlakukan mereka tanpa kehadirannya,” keluh Kostelnyuk.
Adik Gulnara, Anastasia, mengatakan dia menerima telepon dari ibunya pada jam 4 pagi, di mana dia mengetahui bahwa saudara perempuannya telah terbunuh.
Anastasia mengungkapkan bahwa mereka berbohong kepada anak-anak Gulnara, mengatakan ibu mereka masih di rumah sakit agar mereka tidak trauma.
Namun, tidak demikian halnya dengan putra sulung yang begitu trauma hingga ibunya dipukul batang kayu yang terbakar tepat di hadapannya.
“Dia tidak mengatakan apa-apa dan tidak melakukan apa-apa. Minggu depan kami berencana membawanya ke psikolog,” kata Anastasia.
Baca juga: Polisi menyelidiki dugaan pengerukan drainase yang menyebabkan kebakaran di Setiabudi