Seorang petugas kesehatan menyuntik seorang wanita dengan dosis vaksin Pfizer terhadap penyakit coronavirus 2019 (Covid-19) selama program vaksinasi massal di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Indonesia, pada 31 Agustus 2021. (Foto: Reuters)
Indonesia dapat mulai membuat sendiri vaksin messenger ribonucleic acid (mRNA) setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memilihnya untuk menerima transfer teknologi untuk menjadi pusat vaksin Covid-19 di Asia Tenggara.
Perusahaan negara PT Bio Farma akan mulai memproduksi dosis mRNA, menurut pernyataan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, yang tidak menyebutkan mereknya. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen vaksin terbesar di kawasan, dengan kapasitas produksi 3,2 miliar dosis per tahun.
“Ini adalah solusi yang dibutuhkan negara berkembang, solusi yang memberdayakan, solusi yang memperkuat kemandirian kita, solusi yang memungkinkan kita berkontribusi pada ketahanan kesehatan global,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Twitter.
Indonesia telah mencari dukungan global selama bertahun-tahun untuk membuat vaksin Covid-19 sendiri untuk menginokulasi populasinya, yang terbesar keempat di dunia, dan dikirim ke negara-negara tetangga. Kurangnya pasokan telah menyebabkannya memberikan setengah dosis untuk program boosternya untuk memastikan cukup untuk 270 juta orang.
WHO berencana untuk mendirikan pusat transfer teknologi di seluruh negara berkembang untuk membantu mereka memproduksi vaksin mRNA. Di Afrika Selatan, para ilmuwan yang didukung oleh organisasi tersebut membuat kandidat vaksin Covid-19 yang cocok dengan yang dibuat oleh Moderna Inc.