Setelah membuktikan bahwa kita tidak pantas mendapatkan hal-hal baik (dalam hal ini, liburan pandemi), pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memotong waktu luang kita selama sisa tahun setelah liburan besar terakhir menyebabkan lonjakan kasus COVID-19.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, kemarin mengatakan pemerintah dapat meninjau sisa liburan tahun ini dan membatalkan apa pun yang diperlukan untuk mencegah lonjakan COVID-19 lagi setelah liburan.
“Kemarin kami rapat dengan Presiden untuk membahas libur, baik cuti bersama maupun individu sampai Desember,” kata Muhadjir . berkata.
“Hasil [of the meeting] akan segera diumumkan. Tapi sudah pasti dalam agenda pemerintah, sesuai dengan perintah presiden.”
Muhadjir tidak mengatakan hari libur mana tahun ini yang bisa dibatalkan. Dalam pembatalan sebelumnya, pemerintah hanya memotong hari libur kolektif dan bukan hari libur besar, banyak di antaranya didedikasikan untuk perayaan keagamaan.
Hanya satu hari liburan kolektif yang diwajibkan oleh negara sisa 2021 untuk sehari sebelum Natal pada 24 Desember. Hari libur besar berikutnya adalah Idul Adha pada tanggal 20 Juli.
Berlangganan sesuatu Podcast kelapa untuk berita dan budaya pop trending teratas dari Asia Tenggara dan Hong Kong setiap hari Jumat!