Kami akan mengoptimalkan kepercayaan diri untuk memegang kepresidenan G20 ini. Kami akan menggunakannya untuk berkontribusi pada kemakmuran dunia, yang merata dan lebih adil, lebih merata dan lebih inklusif
Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia akan memanfaatkan perannya sebagai tuan rumah Presidensi G20 untuk berkontribusi dalam upaya pemerataan kemakmuran global.
“Kepercayaan itu akan kita optimalkan untuk menyelenggarakan kepresidenan G20 ini. Itu akan kita manfaatkan untuk berkontribusi pada kemakmuran dunia yang lebih adil, merata, dan lebih inklusif,” kata Jokowi dalam acara Palast 109 di Jakarta, Kamis.
Kepresidenan G20 adalah forum yang terdiri dari 19 negara dan satu negara Uni Eropa yang memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian global. Sekitar 80 persen produk domestik bruto (PDB) global dan 75 persen ekspor global berasal dari negara-negara G20.
Berita serupa: Kepresidenan G20 Indonesia menggarisbawahi pemulihan ekonomi yang adil
Indonesia akan menjadi tuan rumah Kepresidenan G20 dari Desember 2021 hingga November 2022 dan kemudian mengadakan KTT G20 para kepala negara dan pemerintahan G20 di Bali pada Oktober 2022.
“Kita patut bersyukur Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah kepresidenan G20. Kita adalah negara berkembang pertama yang mendapat kehormatan besar ini,” kata Jokowi.
Menurut Presiden, kepercayaan yang diberikan kepada mereka juga mencerminkan meningkatnya pengakuan global bahwa Indonesia berada dalam posisi untuk mengambil alih kursi kepresidenan G20 pada tahun 2022.
Presiden juga menekankan bahwa kemakmuran global harus lebih adil dan inklusif. G20 memiliki peran untuk dimainkan dalam menciptakan dunia yang tangguh dan kuat terhadap dampak perubahan iklim.
Berita serupa: Indonesia ingin mendorong pemulihan berkelanjutan selama kepresidenan G20
“Kita harus terus menciptakan dunia yang lebih damai dan toleran,” katanya.
Selain itu, ia menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, dapat menjadi rujukan global tentang Islam untuk jalan ke depan dan Islam yang adil dan seimbang (wasathiyah) yang didukung oleh serikat pekerja Muhammadiyah.
“Ini tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga relevan bagi dunia,” kata Jokowi.
Berita serupa: Presiden Jokowi memuji kontribusi Muhammaidyah selama pandemi
Berita serupa: Presiden perintahkan percepatan pelaksanaan APBN dan APBD