Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengumumkan pada akhir pekan bahwa Indonesia adalah salah satu dari lima negara dengan penurunan kasus Covid-19 paling tajam dan telah berhasil mempertahankan tren untuk waktu yang lama. Hal ini harus menjadi motivasi untuk tetap mengikuti protokol kesehatan, terutama menjelang liburan akhir tahun.
“Indonesia berhasil menjadi salah satu dari lima negara yang secara signifikan mengurangi kasus mereka dan berhasil mempertahankannya di sana [this progress] untuk jangka waktu yang lama. Bersama empat negara lainnya yaitu India, Filipina, Iran, Jepang,” kata Johnny, Sabtu.
Indonesia memangkas kasus Covid-19 sebesar 99,3 persen dari puncaknya dan mempertahankan tren itu selama 130 hari. Indonesia saat ini memiliki 2.564 kasus, jauh lebih sedikit dari titik terendah sebelum lonjakan yaitu 26.126.
“World Health Organization juga menobatkan Indonesia sebagai negara hijau dengan tingkat penularan rendah di bawah 2 persen,” kata Johnny.
Pencapaian yang mengesankan ini merupakan hasil kerja sama semua pihak, ujar Menkeu.
“Semua upaya setiap individu – tidak peduli seberapa kecil – berkontribusi pada penurunan ini. Saat kegiatan dilanjutkan, kita perlu terus membangun kesadaran kolektif dan upaya pengaturan diri masyarakat dalam menghadapi pandemi ini,” kata Johnny.
Keberhasilan tersebut juga membuktikan bahwa Indonesia telah menerapkan langkah-langkah yang tepat untuk memerangi pandemi, yaitu Pembatasan Tingkat Masyarakat (PPKM), 3T (testing, tracing, treatment), meningkatkan kampanye vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan.
“Keberhasilan ini akan kita jadikan sebagai motivasi, namun kewaspadaan tidak boleh diremehkan, apalagi mendekati awal tahun baru dan libur natal yang berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat. Minimnya protokol kesehatan yang ketat bisa berisiko terjadinya lonjakan kasus,” ujar Johnny.
Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan untuk mengendalikan mobilitas masyarakat selama musim liburan. Misalnya, pembatalan liburan bersama. Pemerintah juga telah memberlakukan larangan liburan untuk musim Natal dan Tahun Baru.
“Namun agar kebijakan ini berjalan optimal, diperlukan dukungan publik. Mari kita semua lindungi Indonesia dengan disiplin mengikuti protokol kesehatan dan aturan akhir tahun agar kita tidak menghadapi gelombang ketiga seperti di Eropa,” kata Johnny.