Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia terus meningkatkan tes untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 di Tanah Air, kata Gugus Tugas Penanganan COVID-19.
“Pengujian dilakukan untuk mengantisipasi gelombang ketiga (COVID-19),” kata Sonny Harry B. Harmadi, Kepala Bidang Perubahan Perilaku Gugus Tugas, dalam seminar online yang diakses dari sini, Selasa dapat.
Pemerintah terus memberlakukan Pembatasan Kegiatan Umum (PPKM) di berbagai daerah, meskipun beberapa kegiatan masyarakat diperbolehkan, katanya.
“PPKM akan terus dilaksanakan, PPKM level 3, 2 dan 1,” ujarnya.
Sosialisasi untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga terus dilakukan, tambahnya.
Pemerintah masih mempercepat program vaksinasi nasional, menurut Harmadi, meski jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air menurun.
Berita serupa: Pandemi COVID-19 tidak bisa menghilangkan kerinduan siswa terhadap sekolah
Untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19 ke dalam negeri, pemerintah juga memperketat akses masuk dari luar negeri, katanya.
Ia juga menerapkan protokol ketat bagi pekerja migran Indonesia (PMI) yang tiba di Tanah Air, tambahnya. Pekerja migran harus menjalani tes PCR setelah tiba di Indonesia, katanya.
“Kementerian Kesehatan juga sudah mengirimkan rapid molecular test (alat) sehingga kita tidak perlu menunggu lama (hasilnya). Dalam waktu satu jam, kita bisa memisahkan orang yang positif (COVID-19) dan yang positif. negatif,” ujarnya.
Kasus pertama COVID-19 di Indonesia terkonfirmasi pada Maret 2020. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 4.211.460 orang dinyatakan positif COVID-19 pada 29 September 2021, sementara 4.031.099 orang telah pulih dan 141.709 orang meninggal akibat virus mematikan itu.
Berita serupa: Mendagri prioritaskan penyandang disabilitas untuk mendapatkan vaksin COVID-19