Menteri Transportasi Indonesia Budi Karaya Sumadi mengatakan nomor penerbangan ‘SJ182’ terbang terlambat satu jam pada 14:36 waktu setempat, menyebabkan hilangnya kontak dengan radar sekitar empat menit kemudian. Sebelumnya, pilot mendekati pengawas lalu lintas udara untuk mencapai ketinggian 29.000 kaki.
Menurut maskapai tersebut, pesawat tersebut terbang dari Jakarta ke Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat di pulau Kalimantan, Indonesia. Durasi penerbangan ini sekitar 90 menit. Pesawat itu memiliki 12 penumpang selain 50 penumpang. Semuanya warga negara Indonesia.
Menteri mengatakan sekitar selusin kapal, termasuk empat kapal perang, digunakan sebagai bagian dari operasi pencarian dan penyelamatan pesawat antara Lanchang dan Kepulauan Laki di Kepulauan Seribu di utara Jakarta.
Sebagian besar perjalanan dari Jakarta ke Pontianak melintasi Laut Jawa. Sejauh ini belum ditemukan bukti adanya pesawat yang hilang tersebut.
Pada saat yang sama, menurut media setempat, Sabtu sore, para nelayan di “Kepulauan Seribu” melihat beberapa bagian logam yang diyakini sebagai bagian dari pesawat.
Wakil Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional Bambang Suryo Aji mengatakan tim penyelamat telah mengumpulkan puing-puing yang diduga dan beberapa pakaian dari para nelayan, yang kemudian diserahkan kepada Komite Keselamatan Transportasi Nasional untuk melihat apakah ada pesawat yang hilang atau tidak. ?
Pada saat yang sama, komandan kapal yang terlibat dalam operasi penyelamatan dan pencarian mengatakan para nelayan telah menemukan kabel dan potongan logam di dalam air. Dia berkata bahwa para nelayan memberi tahu kami bahwa mereka mendengar suara yang sangat keras seperti badai dan setelah itu mereka mendapatkan benda-benda ini.
Media lokal juga mengklaim bahwa beberapa minyak (bahan bakar) ditemukan di dekat tempat nelayan memperoleh barang tersebut. Aji mengatakan tidak ada sinyal radio yang diterima dari pesawat. Itu adalah pesawat berumur 26 tahun.
Dia mengatakan agensinya sedang menyelidiki mengapa tidak ada sinyal yang diterima dari pemancar marabahaya pesawat untuk mengonfirmasi apakah pesawat itu jatuh atau tidak.
Rekaman saluran televisi memperlihatkan anggota keluarga dan teman-teman penumpang di bandara Jakarta dan Pontianak menangis dan berdoa. Boeing yang berbasis di Chicago mengatakan di Twitter bahwa mereka mengetahui insiden itu dan sedang memantau situasi dengan cermat. Juga mengatakan kami sedang berupaya mengumpulkan lebih banyak informasi.
Kecelakaan sebelumnya
Patut dicatat bahwa pada Oktober 2018, hanya beberapa menit setelah terbang dari Jakarta, pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air jatuh di Laut Jawa, menewaskan 189 orang di dalamnya. Pesawat yang hilang pada hari Sabtu tersebut tidak dilengkapi dengan sistem operasi penerbangan otomatis, yang menjadi faktor utama di balik kecelakaan pesawat Lion Air. Srivijay Air merupakan salah satu maskapai penerbangan bertarif rendah di Indonesia yang menawarkan puluhan penerbangan domestik dan internasional.