Info (The Jakarta Post)
Jakarta, Indonesia
Minggu, 27 Juni 2021
Indonesia menerima tanggal 17 17itu Batch 10 juta vaksin massal dari Sinovac, Cina pada hari Minggu, menambah total 104,7 juta vaksin, di mana 91,5 juta adalah vaksin massal.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan, pendatang baru tersebut akan langsung diangkut ke perusahaan farmasi milik negara PT Bio Farma di Bandung untuk diproses lebih lanjut.
Oscar menjamin pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan produksi 426,8 juta vaksin. Ia mengatakan, kedatangan vaksin tersebut diatur melalui berbagai skema, yakni eksplorasi bilateral, multilateral, dan produk dalam negeri.
Hingga saat ini, Indonesia telah menggunakan 2 juta dosis vaksin Sinopharm, 94,5 juta dosis Sinovac, termasuk 91,5 juta vaksin curah dan 8,2 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Oscar menambahkan, penggunaan ketiga vaksin tersebut telah disetujui oleh WHO, sehingga memenuhi persyaratan internasional untuk keamanan, kualitas produk, dan efektivitas selama pandemi.
Dia mengatakan pemerintah akan terus memperluas kampanye vaksinasi sehingga lebih banyak orang akan disuntik. Vaksin dua dosis akan memakan waktu dua atau tiga minggu setelah vaksinasi kedua bagi tubuh untuk mengembangkan kekebalannya sendiri.
“Kami membutuhkan vaksinasi 181,5 juta penduduk kami untuk mencapai kekebalan kawanan. Vaksin memainkan peran sentral, ”katanya dalam siaran pers.
Poin penting: Pekerja membongkar kontainer dengan vaksin curah Sinovac dari badan pesawat pada hari Minggu. (Courtesy KPC PEN /.)
Namun, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menghindari keramaian, dan menjaga jarak saat melakukan vaksinasi.
“Semoga kita semua dalam lindungan Tuhan dan pandemi ini bisa terkendali sepenuhnya,” katanya.
Ia kemudian menyoroti pentingnya peran vaksin dengan menyebut cepatnya pemulihan 90 persen tenaga kesehatan yang sudah divaksin terinfeksi COVID-19 saat merawat pasien baru di Kudus, Jawa Tengah. Dia sekarang menambahkan bahwa para petugas kesehatan ini secara bertahap pulih dan mulai merawat pasien lagi dalam waktu seminggu.
Jumlah tenaga kesehatan di Kuduz adalah 6.000 orang dan hampir 100 persen di antaranya sudah divaksinasi.
Seiring dengan Bangkalan di Jawa Timur, Kudu adalah salah satu negara yang paling parah dilanda COVID-19 setelah Idul Fitri. Meningkatnya jumlah kasus baru infeksi awalnya membuat rumah sakit di kedua kota, Kudus dan Bangkalan, kewalahan.
Pasien dari kedua kota, Kudu dan Bangkalan, dirawat di rumah sakit di Semarang dan Surabaya. Pemerintah juga telah meningkatkan vaksinasi di daerah.
Vaksinasi telah secara signifikan mengurangi kasus yang dikonfirmasi di banyak negara. Amerika Serikat, misalnya, telah mampu mengurangi jumlah kasus terkonfirmasi dari 300.000 kasus per hari menjadi hanya 12.000 kasus per hari berkat vaksinasi besar-besaran negara itu terhadap 1 juta orang per hari. Sampai saat ini, AS telah mencapai 91,57 persen dari populasi.
Juga di Inggris Raya, di mana 101,5 persen populasi divaksinasi, jumlah kasus baru setiap hari berkurang dari 60.000 menjadi 5.000 kasus setiap hari.