Jakarta (ANTARA) – Indonesia menerima total 6,5 juta dosis vaksin COVID-19 dalam tiga kali pengiriman dari Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac pada Jumat.
“Kedatangan hari ini telah meningkatkan pasokan (vaksin) Indonesia baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku menjadi total 312.335.760 dosis,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu. hari yang sama.
Batch tersebut merupakan pengiriman ke-105 dari Pfizer (1.263.600 dosis), batch ke-106 dari AstraZeneca (1.336.200 dosis) dan batch ke-107 dari Sinovac (4 juta dosis), katanya.
Semua vaksin tersebut dipasok dalam bentuk vaksin jadi dan diperoleh melalui program pembelian langsung, tambahnya.
Tarmizi mengatakan kedatangan stok vaksin tambahan di Indonesia harus mempercepat vaksinasi dan membantu bangsa mengantisipasi gelombang infeksi COVID-19.
Pengiriman Pfizer langsung dikirim ke berbagai daerah untuk mendukung program vaksin di daerah yang cakupan imunisasinya rendah, ujarnya.
Vaksin Pfizer yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta itu rencananya akan dikirim ke empat dinas kesehatan yakni Banten, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, dan Lampung, tambahnya.
Berita serupa: Indonesia akan mengirimkan hampir 300 juta vaksin pada akhir tahun
Sedangkan dosis vaksin yang mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang akan didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, kata Tarmizi.
Vaksin yang tiba di Bandara Juanda Surabaya akan dikirim ke dinas kesehatan di Provinsi Jawa Timur, katanya.
“Pasokan vaksin COVID-19 terus berdatangan seiring pemerintah meningkatkan target vaksinasi di daerah. Vaksin sudah siap dan tersedia sehingga tidak perlu menunda vaksinasi,” ujarnya.
Mengekspresikan harapan bahwa vaksinasi akan membantu mencegah gelombang ketiga, Tarmizi mengatakan vaksinasi adalah salah satu perlindungan terpenting bagi masyarakat Indonesia terhadap COVID-19.
Mendapatkan vaksin dapat memberi orang lebih banyak perlindungan dan mengurangi risiko penyakit serius dan efek berbahaya lainnya saat terpapar COVID-19, tambahnya.
“Kami berharap herd immunity akan segera terbentuk karena pemerintah berencana untuk memvaksinasi 208 juta orang,” katanya.
Berita serupa: Pengeluaran pemerintah untuk vaksin COVID-19 mencapai Rs 28,2 triliun