Jakarta (ANTARA) – Meski ibadah umrah telah dibuka, Kementerian Agama RI masih menunggu konfirmasi dari pemerintah Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun 1443 Hijriah / 2022 M, kata Wakil Menteri Agama.
“Kepastian haji pada 1443 H/2022 M sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah Arab Saudi,” kata Menteri Zainut Tauhid Sa’adi dari Komisi VIII DPR RI saat rapat kerja, Kamis.
Pemerintah Indonesia berkoordinasi dengan otoritas terkait pada November 2021 untuk mendapatkan konfirmasi penyelenggaraan haji, kata Sa’adi.
Pada 20-23 November 2021, pejabat Kementerian Agama bertemu dengan sejumlah pejabat Arab Saudi, antara lain Menteri Dakwah dan Nasehat Islam Abdullatif Al Syeikh, Gubernur Mekkah dan Ketua Panitia Pusat Haji. , Pangeran Khalid bin Al Faisal, dan Menteri Haji dan Umrah, Tawfiq bin Fauzam Al Rabeah, ia mengumumkan.
Selama pertemuan, otoritas kerajaan tidak dapat memastikan kemungkinan pembukaan haji bagi calon jemaah haji asing, kata Sa’adi.
Pejabat juga membahas kuota haji jika pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk membuka haji bagi jemaah haji asing, karena salah satu persiapan haji oleh pemerintah Indonesia adalah mendapatkan kuota untuk umatnya, tambahnya.
“Pemerintah Arab Saudi mengatakan tidak bisa memulai diskusi tentang penyelenggaraan haji,” kata Sa’adi.
Berita serupa: Garuda Indonesia membuka kembali layanan penerbangan umroh
Dia menyebutkan, perkiraan tanggal keberangkatan jemaah haji kelompok pertama, menurut asumsi normal, adalah 5 Juni 2022.
Artinya, hanya tersisa lima bulan untuk persiapan haji, katanya.
“Mengingat jangkauan pelayanan haji yang luas, waktu yang tersisa sangat terbatas. Oleh karena itu, berbagai persiapan harus segera dilakukan,” kata Sa’adi.
Meski belum ada kepastian soal haji, Kementerian Agama telah meminta Komisi VIII dan pemerintah untuk memulai persiapan di sisa waktu tersebut, ujarnya.
“Termasuk persiapan pembahasan biaya penyelenggaraan Ibadah Haji 1443H/2022M,” imbuhnya.
Berita serupa: Warga Aceh Dalam Daftar Tunggu Haji 31 Tahun di Mekkah: Resmi