Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah telah menyiapkan tiga aset awal yang akan ditawarkan kepada investor global melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pembiayaan Indonesia (LPI) yang akan beroperasi, yakni jalan tol, bandara, dan pelabuhan.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjaatmadja mengatakan, penempatan reksa dana dalam bentuk ekuitas oleh SWF nantinya akan dilakukan dalam jangka menengah hingga panjang dengan jangka waktu 5 hingga 7 tahun dan 10 hingga 20 tahun.
“Tahap awal jalan tol, bandara, dan pelabuhan. Diharapkan bisa dimulai tahun ini dan investor strategis bisa dilibatkan dalam master and theme fund,” kata Kartika di BRI Group Economic Forum. 2021, Kamis (28 Januari 2021).
Nantinya, SWF yang dikenal dengan Indonesia Investment Authority (INA) akan memiliki kendali utama dan berperan aktif dalam mengelola aset yang diinvestasikan tersebut.
INA saat ini memiliki aset senilai Rs. 15 triliun, dan modal terus ditingkatkan melalui pendanaan pemerintah dan investasi dari lembaga keuangan asing.
“Banyak dana mencari aset karena banyak dana pensiun, lembaga investasi besar bernama private equity seperti KKR, Black Rock atau SWF di negara lain, Abu Dhabi, Singapura atau seperti ADB mencari aset yang bisa diinvestasikan. ” dia berkata.
(dru)