KOMPAS.com – Setelah penampilan publik terakhir pada Januari 2021, pendirinya adalah Alibaba Group, Jack Ma muncul kembali.
Kali ini, pria berusia 56 tahun itu mengikuti konferensi video online yang juga ia hadiri Presiden Rusia, Wladimir Putin.
Setelah dirunut, pertemuan itu diselenggarakan oleh Russian Geographical Society. Jack Ma terlihat rapi dengan setelan jas yang dikenakannya. Dalam acara tersebut, Ma tampak fokus mendengarkan pidato Putin.
Dia begitu fokus sehingga dia bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sesekali Ma terlihat bergerak untuk menikmati secangkir teh di atas mejanya.
Baca juga: Foto udara mengungkapkan hilangnya Jack Ma
Belakangan ini, gerakan Jack Ma semakin misterius. Faktanya, tidak ada yang tahu persis di mana Jack Ma saat ini. Seolah-olah mantan guru bahasa Inggris ini berusaha mengisolasi dirinya dari publik.
Tidak diketahui secara pasti mengapa Jack Ma berperilaku seperti ini. Namun ada dugaan hal tersebut juga dipengaruhi oleh keputusan pemerintah China beberapa waktu lalu.
Pertama setelah Alibaba didenda
Kemunculan Jack Ma merupakan yang pertama setelah Alibaba didenda. Minggu lalu, pengawas anti-monopoli China mendenda Grup Alibaba $ 2,8 miliar (sekitar Rs 40,7 triliun) karena melanggar monopoli.
Praktik monopoli yang dimaksud, misalnya, pemaksaan terhadap pedagang di situs e-commerce Alibaba.
Mitra dagang dipaksa untuk menyetujui pakta dan perjanjian kerjasama eksklusif yang mewajibkan pedagang untuk tidak menggunakan platform serupa lainnya.
Menanggapi gugatan tersebut, Alibaba akhirnya menyetujui putusan yang disahkan oleh pengawas anti-monopoli China.
Dikumpulkan KompasTekno dari CNBCPada Jumat (16 April 2021), Alibaba bahkan berjanji untuk bekerja sama, mematuhi keputusan SAMR, dan meningkatkan sistem internal perusahaan.
“Kami (Alibaba) tidak akan dapat mencapai tonggak sejarah ini tanpa regulasi dan layanan pemerintah yang baik, serta pengawasan kritis, toleransi, dan dukungan dari semua konstituen yang sangat penting untuk pengembangan bisnis kami,” kata Alibaba.
Ma sebelumnya dilaporkan hilang selama tiga bulan setelah mengkritik pemerintah China atas peraturan keuangan dan perbankan di tanah panda dalam pidatonya di Shanghai pada 24 Oktober.
Saat itu, Jack Ma menilai regulasi yang diberlakukan oleh pemerintah China justru menahan inovasi dan perlu direvisi.