TAWAU (9 Januari): Pembangunan jalan sepanjang 39 kilometer (km) dari Kalabakan dekat sini ke perbatasan Malaysia di Serudong, yang akan menghubungkan jalan Simanggaris di Kalimantan, Indonesia, akan meningkatkan perekonomian perbatasan Malaysia.
Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Bung Moktar Radin mengatakan proyek konstruksi ini sejalan dengan pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan dan secara fundamental akan mengubah pembangunan dan pendapatan masyarakat lokal di Sabah.
“Saya sudah sampaikan kepada Perdana Menteri (Datuk Seri Ismail Sabri Yaacob) bahwa proyek tersebut harus segera dilaksanakan, karena akan berdampak pada Sabahan atau membawa titik balik, juga di sektor ekonomi dan pariwisata.
“Saya pikir ini juga akan mendorong pembangunan di Sabah dan mungkin perubahan permainan ini akan mengangkat Sabah dari kemiskinan. Karena itu, saya dan tim telah mengunjungi beberapa kemungkinan rute untuk proyek yang diusulkan,” katanya kepada wartawan usai mengunjungi proyek Bendungan Air Cinta Mata di Gudang Empat di Jakarta, Minggu.
Bung Moktar yang juga Menteri Pekerjaan Umum Sabah mengatakan pendekatan pembangunan juga akan memberikan akses bagi warga di Malaysia dan Indonesia serta meningkatkan keamanan perbatasan.
Sementara itu, kata dia, proyek Bendungan Air Cinta Mata di Gudang Empat senilai lebih dari RM 400 juta, akan selesai pada akhir tahun 2024 dan akan menyediakan air bersih untuk hampir seluruh penduduk Tawau.
“Proyek ini dihentikan karena penegakan beberapa perintah kontrol gerakan dan beberapa pekerja yang membutuhkan izin kerja, tetapi semua masalah diselesaikan,” katanya.
Dia juga ingin warga yang terkena dampak disuplai secara manual dengan air bersih dan Kementerian Air Negara Sabah berinisiatif mengirimkan tanker air.
“Kami juga meminta Departemen Air untuk menyewa perusahaan air untuk mengirim air ke daerah-daerah yang membutuhkan, dan saya menyarankan agar para perakit di semua daerah yang terkena dampak menggunakan alokasi mereka untuk mendirikan stasiun untuk menyimpan tangki air.
“Misalnya, satu stasiun dapat memiliki 10 tangki air dan tangki air dapat mengirim air tiga kali seminggu dan penduduk kemudian dapat mengambil air dari stasiun-stasiun ini. Saya tahu warga sekitar punya masalah air,” imbuhnya.
Namun, Bung Moktar menghimbau warga untuk bersabar karena pemerintah sedang berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan berbagai proyek pembangunan terkait air yang menguntungkan mereka. – Bernama