Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengatakan provinsi tersebut memiliki cakupan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) tertinggi, dengan 377.985 suntikan diberikan kepada hewan ternak sejauh ini.
“Datanya dari Kementerian Pertanian. Di bawah Jawa Timur ada Jawa Tengah sebanyak 78.469 dosis, dan Jawa Barat sebanyak 70.306 dosis,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Jakarta, Kamis.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya Pemprov untuk memutus mata rantai penularan PMK antar ternak, tambahnya.
Meski capaian vaksinasi tinggi, Parawansa mengimbau semua pihak untuk tetap waspada melindungi hewan ternak dan bekerja sama dalam penanganan PMK.
Tingginya pencapaian vaksinasi PMK di Jawa Timur sejalan dengan tingginya jumlah hewan ternak di provinsi tersebut. Oleh karena itu, percepatan vaksinasi harus dilakukan.
Jawa Timur telah memasuki tahap kedua vaksinasi, dan 600 ribu dosis vaksin telah didistribusikan ke 38 kabupaten dan kota di provinsi untuk tahap, gubernur diinformasikan.
Dosis vaksin akan digunakan untuk memperluas cakupan vaksinasi dosis pertama dan memvaksinasi ulang hewan ternak, katanya.
Vaksinasi PMK tahap kedua masih akan diprioritaskan pada sapi breeder, sapi perah, sapi potong, dan kerbau.
Sedangkan kambing, domba, dan babi akan divaksinasi jika 100 persen sapi dan kerbau telah divaksinasi.
Berita Terkait: 707.580 sapi divaksinasi terhadap PMK: gugus tugas
Gubernur berharap agar dosis vaksin PMK yang dipasok oleh pemerintah pusat dapat terdistribusi dengan lancar ke daerah-daerah sehingga vaksinasi dapat terus dipercepat.
Menurut Dinas Peternakan Jawa Timur, hingga Rabu, sebanyak 170.255 hewan ternak di provinsi itu terinfeksi PMK.
Dari jumlah tersebut, 72.653 hewan (42,67 persen) telah sembuh, 94.438 hewan (55,47 persen) masih sakit, 1.657 hewan (0,97 persen) telah dipotong bersyarat, dan 1.507 hewan (0,89 persen) telah mati.
Berita Terkait: Bulog pastikan daging kerbau beku impor aman di tengah wabah PMK