TEMPO.CO, jakarta – Direktur Eksekutif Institut Demokrasi dan Urusan Strategis (Indostrategic) A. Khoirul Umam telah meminta Presiden Joko Widodo, atau Jokowiuntuk tetap netral dalam pemilihan presiden 2024 karena ia percaya itu dapat menyelamatkan karir politik Jokowi setelah meninggalkan kantor.
Umam memprediksi jika Jokowi berpihak dan ternyata calonnya kalah, nasibnya bisa terpengaruh.
“Karena dukungan instrumen politik negara tidak bisa menjamin keberhasilan seseorang dalam pemilihan presiden pasca reformasi,” katanya.
Ia kemudian mencontohkan sikap politik mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di akhir masa jabatannya pada 2004. Ia menilai Jokowi harus netral untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para calon untuk maju dalam pemilihan presiden 2024.
Dukungan Jokowi kepada Ganjar Pranowo disampaikan dalam sambutannya pada Rakernas ke-5 kelompok relawan “Projo” di Magelang, Jawa Tengah. Meski demikian, ia meminta Projo tetap bersabar dan menunggu kepastian pendiriannya.
Ganjar sendiri saat ini sedang menghadapi serangan politik dari rekan-rekan PDIP yang menuduhnya arogan karena terus mempromosikan diri untuk mencalonkan diri pada 2024. pemilu Presiden.
MUTIA YUANTISYA
Klik di sini ke Dapatkan itu terbaru berita pembaruan dari Tempo aktif Google Berita