Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia memiliki kesepakatan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk mengimpor sarang walet dari Indonesia senilai $ 1,13 miliar atau lebih dari 16 triliun rupee. Sarang burung walet merupakan “harta karun” yang ekspornya belum maksimal.
“Jadi saya bisa laporkan di sini bahwa kita sudah sepakat setidaknya ada 5 perusahaan yang mengimpor sarang burung walet dari Indonesia,” ujarnya saat berkunjung ke China, Jumat (4 Februari 2021).
Selain itu, Indonesia akan mengekspor dan menginvestasikan US $ 200 juta untuk produk furnitur yang terbuat dari kayu cendana (sandalwood) dan furnitur lainnya. Ada pula investasi yang akan mendatangkan 150 perusahaan di Kalbar yang akan mempekerjakan 3.000 tenaga kerja.
“Totalnya $ 1,38 miliar atau lebih dari 20 triliun rupee,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Indonesia berkesempatan untuk berbicara dengan rekan-rekan dari kementerian di China pada pertemuan bilateral ini. Ada beberapa poin penting yang harus dibuat.
“Pertama, tujuan baru selama tiga tahun ke depan adalah bagi kita untuk melipatgandakan (tiga kali lipat) perdagangan bilateral antara kedua negara dari $ 31 miliar saat ini menjadi $ 100 miliar pada tahun 2024,” katanya.
Kedua, Indonesia akan mengkaji perjanjian kerja sama perdagangan yang ditandatangani sejak 2011, yaitu Bilateral Economic and Trade Cooperation (BETC) menjadi Framework Trade and Investment Agreement (TIFA).
“TIFA akan naik ke level yang lebih tinggi, mungkin akan kita bahas untuk memperdalam aktivitas perdagangan kedua negara dengan kesepakatan kemitraan ekonomi yang komprehensif,” pungkasnya.
(Hai hai)