TEMPO.CO, Jakarta – itu COVID-19 Gugus tugas melaporkan Selasa 11 Januari bahwa Indonesia telah menghadapi peningkatan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dalam dua minggu terakhir.
“Kasus positif di Indonesia meningkat selama dua minggu berturut-turut,” kata juru bicara Satgas Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Selasa.
Jumlah infeksi virus naik dari 1.200 menjadi 1.400 kasus, katanya. Bahkan dalam sepekan terakhir mencapai 3.000 kasus, dua kali lipat dari pekan sebelumnya.
Peningkatan jumlah kasus harus terus diantisipasi, karena peningkatan setelah liburan Natal dan Tahun Baru masih dapat terjadi dalam beberapa minggu mendatang jika membandingkan jumlah kasus positif dengan jumlah pemulihan dalam seminggu terakhir.
Menurut Wiku, jelas jumlah kasus positif lebih tinggi dari jumlah sembuh. Pada 6 Januari, kasus harian baru tercatat 553 kasus sedangkan yang sembuh hanya 209 kasus.
“Faktanya, data tiga minggu terakhir menunjukkan tren campuran dan penambahan pemulihan umumnya lebih tinggi daripada kasus positif. Ini tentu menjadi catatan kami,” ujarnya.
Untuk menghadapi kondisi tersebut, diperlukan kajian dan analisis yang mendalam terhadap proporsi varian virus yang beredar dalam populasi.
Wiku juga menekankan bahwa peningkatan COVID-19 Kasus positif, khususnya varian Omicron, masih banyak disumbang oleh wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan karantina wajib diikuti secara ketat untuk melacak kasus.
Membaca: Varian Omicron banyak digunakan; Ahli epidemiologi berbicara tentang berakhirnya pandemi COVID-19
DI BAWAH