Jakarta – –
Pandemi virus Corona (COVID-19) telah menyebabkan sejumlah negara ambruk dan terjerumus ke jurang. resesi. Namun demikian, masih ada beberapa negara yang diharapkan dapat bertahan dan bertahan dari resesi.
Dilaporkan CNN IndonesiaPada hari Senin (21 September 2020) negara-negara berikut diharapkan aman dari resesi:
1. Cina
Perekonomian China mengalami kontraksi sebanyak 6,8% pada kuartal pertama tahun 2020 dan merupakan yang terendah sejak akhir Revolusi Kebudayaan negara tersebut pada tahun 1976. Namun, pada kuartal kedua tahun 2020, ekonominya pulih dan tumbuh menjadi 3,2%.
The Economist menyebut China sebagai satu-satunya negara besar yang akan melakukan ekspansi pada tahun 2020. Sementara itu, negara besar lainnya seperti Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan diperkirakan akan mengalami revisi ekonomi lainnya pada akhir tahun, meskipun tidak sedalam yang diperkirakan.
2. Vietnam
Keberhasilan Vietnam dalam memerangi penyebaran virus corona diyakini dapat menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif.
Ekonomi Vietnam masih tumbuh 0,36% pada kuartal kedua tahun 2020, meskipun merupakan yang terendah sejak pencatatan kuartalan dimulai di negara itu 30 tahun lalu.
3. Turkmenistan
Pada kuartal kedua tahun 2020, negara tersebut masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi. PDB Turkmenistan diproyeksikan mencapai $ 40,50 miliar pada akhir 2020. Dalam jangka panjang, PDB Turkmenistan diproyeksikan menjadi sekitar $ 41,50 miliar pada tahun 2021.
Sejauh ini, pertumbuhan positif negara itu karena belum ada kasus COVID-19. Akibatnya, kegiatan ekonomi berjalan seperti biasa dan tidak terpengaruh oleh batasan sosial.
4. Pakistan
Kementerian Keuangan Pakistan melaporkan bahwa siklus enam bulan kontraksi ekonomi akan segera berakhir dan bahwa pertumbuhan ekonomi akan kembali positif pada bulan Juli setelah kenaikan inflasi akibat harga produk minyak bumi.
Tidak seperti negara lain, Pakistan tidak melaporkan angka pertumbuhan ekonomi setiap tiga bulan. Namun, Departemen Keuangan mengumumkan pertumbuhan kecil tapi positif sekitar 1% pada kuartal pertama tahun fiskal sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 2,58% pada kuartal kedua, tetapi berubah menjadi 0,19% pada kuartal ketiga setelah pandemi COVID-19.
The Economist mencatat bahwa ekonomi Pakistan telah terkoreksi sepanjang tahun ini tetapi masih di jalur yang positif, naik 0,5%. Kementerian Keuangan Pakistan optimistis perekonomian akan tetap di teritori positif hingga akhir tahun.
(DNA / DNA)