Makanya, waktu saya di Paris, saya juga (mengunjungi markas) UNESCO.
Surakarta, Jawa Tengah (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya agar Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah masuk dalam Jaringan Kota Kreatif (UCCN) UNESCO dengan melaksanakan workshop kabupaten dan kota kreatif.
Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan kota agar disetujui masuk ke dalam jaringan kota kreatif subsektor seni pertunjukan, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Sabtu.
Ia kemudian mengarahkan dirjen terkait untuk mengawal proses persiapan agar kota tersebut bisa bergabung dalam jaringan pada 2023.
Selanjutnya, untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan menciptakan lapangan kerja di kota Surakarta, Solo Batik Carnival (SBC) yang dua tahun terakhir tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19, akan digelar bersamaan dengan salah satu side event dari Kepresidenan G20 Indonesia 2022, kata menteri.
Menurut situs Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, karnaval akan digelar pada 7 Juli 2022 mendatang. Kirab Budaya (Festival Budaya) G20.
“Selanjutnya pada bulan Agustus ini juga akan diselenggarakan International Wellness Tourism Conference and Festival di kota Surakarta,” kata Uno.
Berita Terkait: Surabaya menjadi kota kreatif pertama di Indonesia
Sementara itu, persiapan untuk menjadikan dua daerah anggota Jaringan Kota Kreatif UNESCO pada 2022 sedang dilakukan: Kota Bitung (Provinsi Sulawesi Utara) dan Kabupaten Ponorogo (Provinsi Jawa Timur), tambahnya.
Kota Bitung diusulkan sebagai kota gastronomi UNESCO karena populer dengan hidangan tunanya, katanya.
“Untuk tahun depan (2023), kami sudah memutuskan (mengusulkan) Solo, tapi kami belum menentukan yang lain. Setiap tahun kami mendapat dua kesempatan (mengajukan proposal ke UNESCO),” tambah Uno.
Jika suatu daerah masuk dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO, maka perkembangan ekosistem pariwisata di kawasan tersebut dipantau langsung oleh organisasi internasional tersebut untuk memastikan para pelaku pariwisata tetap melestarikan kekayaan budayanya, ujarnya.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya langsung berkonsultasi dengan UNESCO baru-baru ini karena usulan masuknya kota Surakarta ke dalam jaringan sejauh ini telah dua kali gagal.
“Makanya waktu di Paris saya juga (mengunjungi markas) UNESCO. Ternyata proposal (sebelumnya) hanya berisi sedikit data, foto, dan portofolio,” tambahnya.
Kota ini memiliki potensi budaya yang cukup banyak, namun komunitas budaya di Kota Surakarta melakukan aktivitasnya secara terpisah, ujarnya.
Berita Terkait: Tempat Kemendagri cek Jambi sebagai kota kreatif di bidang kuliner