Sehingga (pelatihan) ini tidak hanya (dilakukan) di (Pusat Jasa Konstruksi) wilayah Kalimantan, tetapi juga didukung oleh Balai Jasa Konstruksi di tiga wilayah lainnya.
Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan melatih 8.500 tenaga kerja pada 2023 untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masa depan Indonesia.
Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Ditjen Dedy Natifahrizal Dedisky Nazaroeddin mengatakan dalam seminar bertajuk “Peluang Bisnis di IKN” di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Rabu, anggaran untuk pelatihan sudah dialokasikan.
Nazaroeddin mengatakan, pelatihan akan dilakukan di empat pusat jasa konstruksi daerah.
“Dengan demikian (pelatihan) ini tidak hanya (dilakukan) di wilayah (Pusat Jasa Konstruksi) Kalimantan, tetapi juga didukung oleh Balai Jasa Konstruksi di tiga wilayah lainnya,” ujarnya.
Keempat pusat jasa konstruksi itu adalah Pusda III Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, serta Pusdiklat IV Jateng, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali Timur. Nusa Tenggara (NTT).
Selain itu, Pusat Jasa Konstruksi Wilayah V Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur; serta Balai Besar Jasa Konstruksi Wilayah VI Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sultra, dan Sulsel akan mengikuti pelatihan tersebut.
“Kami berharap ada kerjasama antara badan usaha, jasa konstruksi, asosiasi, kementerian atau lembaga negara lain, serta pemerintah daerah untuk bersama-sama mendukung pembangunan infrastruktur IKN,” tambah direktur.
Sebelumnya, Kementerian PUPR juga telah melakukan persiapan bagi warga Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yang akan dibangun ibu kota baru, untuk dijadikan sebagai calon pekerja pembangunan IKN.
Kementerian itu ditargetkan melatih 9.300 pekerja konstruksi pada 2022.
Peserta pelatihan mempelajari beberapa keterampilan, antara lain memasang batu bata, mengecat, membuat struktur besi untuk pondasi atau beton bertulang, memplester dinding, dan memasang atap baja ringan.
Setelah menyelesaikan pelatihan, para peserta akan mendapatkan sertifikat sesuai dengan keterampilan dan keahlian masing-masing.
Berita Terkait: Menteri memuji rencana sistem air bersih Korea Selatan di IKN
Berita Terkait: Menteri mendesak implementasi ESG untuk investasi proyek IKN
Berita Terkait: Kementerian memprioritaskan penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan dalam IKN