Kami juga akan memperkuat (penyebaran) literatur dan narasi berbasis sejarah tentang destinasi pariwisata Indonesia.
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional meluncurkan aplikasi e-Library Kemenparekraf untuk memudahkan masyarakat memperoleh data seputar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Saat ini masyarakat hidup di era transformasi digital dimana segala aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan penerapan teknologi digital, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Senin.
Selain itu, kata Uno, saat ini segala informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat dari mana saja dan kapan saja.
Karenanya, kementerian terus berinovasi dengan menghadirkan perpustakaan digital yang diharapkan mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat.
“Harapannya, pengembangan e-Library Kemenparekraf ini dapat meningkatkan minat baca (masyarakat) sekaligus memperlancar penyebaran informasi (potensi) pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Sehingga semakin populer di kalangan masyarakat,” Tidak bertanda.
Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, pihaknya juga akan mendorong dosen dan mahasiswa dari berbagai politeknik negeri pariwisata (Poltekpar) di bawah naungan kementerian untuk memanfaatkan perpustakaan digital.
“Ini akan menjadi langkah awal (menyebarluaskan informasi penggunaan e-library). Kita mulai dari pusat (kementerian), dan nanti kita dorong berbagai Poltekpar yang kita miliki juga harus kita manfaatkan,” ujarnya.
Selain itu, Adnyani mengatakan pihaknya akan mendorong pemanfaatan perpustakaan digital di berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan pihaknya akan meluncurkan beberapa buku digital untuk meningkatkan literasi masyarakat dan mendukung Kemenparekraf dengan membuat narasi menarik terkait berbagai destinasi wisata di Indonesia.
“Januari ini (2023), kami akan meluncurkan 1,1 juta eksemplar buku digital untuk masyarakat. Kami juga akan mendukung (penyebaran informasi) literatur dan narasi berbasis sejarah tentang destinasi pariwisata Indonesia,” tambahnya.
Berita Terkait: Perpusnas meminta Pariaman memproduksi buku-buku tentang budaya lokal
Berita Terkait: Transformasi perpustakaan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat