Jakarta (ANTARA) – Kantor Staf Kepresidenan (KSP) meminta anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang baru dilantik untuk segera memitigasi masalah terkait Pilkada 2024.
Menurut KSP, masalahnya mungkin berupa kekurangan anggaran dan kerentanan terhadap konflik sosial.
“Pemilu harus memberikan harapan kepada masyarakat bahwa ini adalah kontestasi politik yang beradab,” kata Deputi IV KSP, Juri Ardiantoro, di Jakarta, Selasa.
Beberapa permasalahan yang sering muncul jelang dan saat pelaksanaan pemilu antara lain regulasi pemilu, beban kerja penyelenggara pemilu yang tinggi, kebutuhan anggaran, konflik sosial, dan konflik politik, tambahnya.
“Makanya, mitigasi (perlu) dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan integritas Pilkada 2024,” ujarnya.
Berita Terkait: Investigasi pelanggaran jajak pendapat dicegah oleh celah regulasi: Bawaslu
Pemilu harus menghasilkan wakil dan pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat, tegasnya.
Karena itu, penting pemilu juga harus mengutamakan kualitas dan integritas, selain kelancaran teknis, katanya.
Anggota KPU dan Bawaslu 2022-2027 perlu membuat prosedur pemilihan untuk membatasi calon yang tidak kompeten yang tidak memiliki integritas tanpa membatasi hak politik siapa pun, tambahnya.
“Tentu harapannya pemilu akan menghasilkan wakil dan pemimpin yang dekat dengan pemilihnya, serta memiliki rekam jejak yang bersih, kompeten, dan visioner,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Betty Epsilon Idroos, Hasyim Asy’ari, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, dan August Mellaz sebagai anggota KPU 2022–2027 berdasarkan Keputusan Presiden No. 33 P Tahun 2022 tanggal 21 Maret 2022.
Presiden juga mengangkat lima anggota Bawaslu periode 2022–2027: Lolly Suhenty, Puadi, Rahmat Bagja, Totok Hariyono, dan Herwyn Jefler Hielsa Malonda, berdasarkan Keppres No. 34 P Tahun 2022 tanggal 21 Maret 2022.
Berita Terkait: KPU minta segera finalisasi aturan Pilkada 2024