Kualitas kopi di Papua luar biasa, karena ditanam di ketinggian dua ribu kaki di atas permukaan laut. Ini luar biasa, (dan kualitasnya) setara dengan kopi arabika yang populer secara global
Jakarta (ANTARA) –
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki memuji produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Papua yang telah mencapai kualitas setara dengan rekan-rekan mereka di Jawa.
“Ini bisa menjadi showcase produk UMKM, terutama dengan lebih banyak pembinaan, kurasi produk, dan branding kemasan, sehingga menarik minat warga terhadap produk-produk buatan UMKM di Papua,” ujar Masduki saat meresmikan Galeri UMKM di Jayapura, Papua, saat per pernyataan resmi pada hari Kamis.
Menteri menyoroti Papua sebagai provinsi dengan segudang potensi dalam komoditas yang beragam, seperti kopi, sagu, sumber daya laut, dan buah-buahan.
Sebuah perusahaan telah menilai potensi komoditas sukun di Papua sebagai bahan tepung bebas gluten dan makanan bayi, ungkapnya.
Berita Terkait: Presiden minta UMKM Papua gunakan NIB untuk perkuat modal usaha
Pemerintah setempat juga sudah mulai menanam kopi di Kabupaten Pegunungan Bintang provinsi itu, meski masih dalam kapasitas terbatas, katanya.
“Kualitas kopi di Papua luar biasa, karena ditanam di ketinggian dua ribu kaki di atas permukaan laut. Ini luar biasa, (dan kualitasnya) setara dengan kopi arabika yang populer secara global,” kata Masduki.
Jika provinsi dapat mengintensifkan upaya pengembangan komoditas utama, maka provinsi dapat menyediakan sumber ekonomi baru bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah, kata menteri.
Berita Terkait: Jokowi mendorong UMKM Papua untuk bergabung dengan platform ekonomi digital
Ia juga mencontohkan Selandia Baru sebagai contoh negara yang berhasil mengembangkan ekonominya, dengan tiga komoditas andalan yaitu susu, daging, dan buah kiwi.
“Papua tidak kalah bagus. (memiliki) sumber daya laut dan hutan, buah merah (pandanus conoideus), dan coklat. Dari berbagai komoditas tersebut, otoritas perlu menetapkan komoditas utamanya agar pengelolaan, dukungan daerah, dan penelitiannya dapat dioptimalkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas,” kata Masduki.
Berita Terkait: 19 juta UMKM sudah go digital: Menteri Pandjaitan
Berita Terkait: Dukung masuknya UMKM Papua dalam ekosistem digital: menteri