Lonjakan kasus di Indonesia Juli lalu bukan disebabkan oleh peningkatan kasus global dari negara lain, tetapi oleh faktor domestik
Jakarta (ANTARA) – Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia pada Juli 2021 dipicu oleh beberapa faktor dalam negeri, kata Profesor Wiku Adisasmito, Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.
“Melonjaknya kasus di Indonesia pada Juli lalu bukan disebabkan oleh peningkatan kasus global dari negara lain, tetapi oleh faktor domestik,” kata Adisasmito, saat menjelaskan perkembangan pengobatan COVID-19 di Indonesia, yang dimulai Selasa sore di YouTube. dipantau.
Menurut dia, faktor internal yang menyebabkan peningkatan kasus tersebut adalah tingginya mobilitas dan aktivitas sosial masyarakat yang bertepatan dengan masa mudik Idul Fitri dan terabaikannya catatan kesehatan.
Lonjakan kasus di Indonesia Juli lalu tidak menambah signifikan kasus global, mengingat dunia juga mengalami penurunan, ujarnya. Di sisi lain, peningkatan kasus di tingkat global dan di beberapa negara tidak berdampak signifikan terhadap perkembangan kasus di Indonesia, kata Adisasmito.
Berita serupa: Indonesia bukan 10 negara dengan kasus COVID tertinggi: Presiden
Dunia melihat gelombang kedua infeksi pada awal April 2021, sementara Indonesia tidak melihat gelombang kedua hingga Juli, tiga bulan setelah gelombang kedua dunia, tambahnya.
“Ini dibuktikan dengan peningkatan kasus COVID-19 ketika kasus meroket di negara lain. Hal ini dapat dilakukan karena upaya pengawasan perbatasan yang ketat sehingga kasus impor dari negara yang mengalami peningkatan dapat ditekan seminimal mungkin,” ujarnya.
Masih ada kemungkinan kasus akan meningkat selama liburan panjang dan kegiatan masyarakat skala besar di tanah air, katanya.
“Meskipun ada gelombang baru di beberapa negara lain, kita juga perlu mewaspadai risiko kasus yang semakin meningkat di Indonesia akibat tradisi kumpul dan bepergian saat hari raya, yang seringkali membuat masyarakat mengabaikan protokol kesehatan,” ujarnya. ditambahkan ditambahkan.
Adisasmito mengatakan potensi lonjakan kasus dapat dihindari jika pemerintah dan masyarakat mengikuti protokol kesehatan yang ketat, mempercepat vaksinasi, mengendalikan mobilitas dalam dan luar negeri, mengendalikan aktivitas masyarakat, dan 3T (pengujian, pelacakan dan pengobatan) dan 3M (Pakai masker, hindari keramaian dan cuci tangan).
Berita serupa: Penurunan angka positif menunjukkan penanganan COVID yang baik: Menteri