Jakarta (ANTARA) – Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril meminta pengelola pusat perbelanjaan atau mal serta operator transportasi umum membuka kembali layanan vaksinasi COVID-19.
“Sebenarnya pemerintah sudah memberikan fasilitas untuk vaksinasi, mulai dari puskesmas hingga klinik dan rumah sakit,” ujarnya dalam konferensi pers virtual di Zoom, Jumat.
“Saya yakin akan sangat bagus jika stasiun, bandara, dan mal juga membukanya,” katanya.
Syahril meminta pemerintah kembali menggenjot program vaksinasi, khususnya dosis booster kepada masyarakat sasaran.
Cakupan vaksinasi saat ini sedang menurun. Hingga 15 September 2022, jumlah peserta vaksinasi mencapai 56.023, ujarnya.
Angka tersebut merupakan penurunan drastis dari kondisi pada periode Maret-April yang mencapai hampir 1,4 juta peserta per hari.
Berita Terkait: Pemerintah merencanakan pusat vaksinasi bersama di beberapa kota
Namun, harus diakui pemberian booster vaksinasi tidak meningkat secepat Maret dan April karena booster menjadi syarat mudik, ungkapnya.
Upaya percepatan vaksinasi booster dengan membuka pusat vaksinasi akan melibatkan semua pihak terkait, seperti TNI, Polri, dan juga pihak swasta, ujarnya.
Upaya ini dapat meningkatkan angka vaksinasi selain memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga mereka bersedia mendukung vaksinasi ini, jelasnya.
Hingga 15 September 2022, total cakupan dosis pertama mencapai 203,92 juta peserta; dosis kedua, 170,55 juta peserta; dan dosis ketiga atau booster, 62.080.191 peserta.
Dalam acara tersebut, Syahril juga memastikan bahwa tiga warga Depok, Provinsi Jawa Barat, dan Tangerang, Provinsi Banten, yang pernah kontak dekat dengan pasien pertama kali terkonfirmasi monkeypox di Indonesia, dalam keadaan sehat.
Berita Terkait: BUMN menargetkan pemberian enam juta dosis di pusat vaksinasi
Berita Terkait: Vaksinasi di destinasi wisata harus disambut baik: Pengamat