Jakarta, CNBC Indonesia – Guru terkenal Yusuf Mansur, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur’an yang juga pemilik perusahaan pengelola aset PT Paytren Aset Manajemen (Paytren) itu menegaskan kembali saham sektor konstruksi, khususnya BUMN konstruksi dan infrastruktur.
Dalam unggahan terakhirnya, para Ustaz yang mengajukan keberatan itu melakukannya Bobble Alias saham goreng menyebutkan dua saham konstruksi BUMN yang menjadi sorotan, yakni PT PP Tbk (PTPP) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
“Untuk besok pagi [Senin 21/12/2020]. Hehehe. PTPP dan WIKA. Bismillaah aja, ”ujarnya seperti dikutip di Instagram-nya, @yusufmansurnew, Minggu (20 Desember 2020).
“Tentang perangko [biaya materai transaksi saham], mdh2an kebijakan ini dicabut. Masih senang investor individu muda. Biarkan saya menyukainya dulu Demen dulu. Jangan khawatir. Biarkan dulu Selama Semanget. Harus didorong untuk tumbuh kembali. Keluar dari IHSG pada akhir tahun. “
Sebelumnya, YM, sapaannya, juga menyebut saham WIKA dan PTPP dengan perasaan memulai dana abadi dari Sovereign Wealth Fund (SWF) atau lembaga pengelola investasi (LPI) bernama Indonesia Investment Authority (INA) yang dijalankan oleh Joko Widodo -Administrasi didirikan.
“Untuk hari senin insyaallah pasarnya bergairah seperti SWF. Sebentar lagi negara mencari juara investasi SWF. Cari tahu … ilmunya …” ujar YM yang juga menyinggung analisisnya, Mansurmology.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PTPP ditutup Jumat lalu (18/12) dengan 3,81% diperdagangkan pada level Rp 1.770 / saham. Misalnya saham PTPP naik 13,10% selama seminggu, 100% selama 3 bulan dan 89% selama 6 bulan dengan kapitalisasi pasar Rs 10,97 triliun.
Saham WIKA ditutup 1,80% pada Rp 1.980 / saham. Dalam seminggu saham WIKA naik 11%, 3 bulan 64% dan 6 bulan 44% dengan kapitalisasi pasar Rp 17,76 triliun.
(Tas tas)