Dewan redaksi (The Jakarta Post)
PREMIUM
Jakarta ●
Sel, 27 Desember 2022
Harapan tinggi untuk demokrasi yang kuat di Indonesia ketika partai politik baru bermunculan hampir 25 tahun yang lalu. Seperti yang telah kita saksikan sejak pemilu 1999, yang disebut-sebut sebagai pemilu paling demokratis, hanya sedikit yang bertahan, bahkan berkembang, sementara kekuatan yang lahir pada masa Orde Baru terus mendominasi lanskap politik.
Masalah dengan partai-partai baru, setidaknya kebanyakan dari mereka, adalah milik partai-partai lama tetapi memutuskan untuk berpisah karena perseteruan internal. Pada akhirnya, partai-partai baru tidak bisa menandingi saudara lama mereka karena mereka tidak memiliki hal baru untuk ditawarkan kepada para pemilih.
Singkatnya, munculnya pemain baru dan reformasi sistem partai politik di negara ini hampir tidak membuat perbedaan. Pemilu ternyata tidak benar-benar menghasilkan rotasi elit, terlihat dari komposisi fraksi partai politik di DPR yang sebagian besar tidak berubah. Kita bahkan bisa menemukan politisi DPR yang telah menjabat empat atau lima periode.
untuk Membaca Cerita Lengkap
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- surat kabar digital harian e-Post
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda