Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memuji peluncuran aplikasi pemantauan karantina Polri yang disebut Presisi, dan menyatakan akan membantu pemantauan pelancong internasional yang dikarantina.
Pada acara peluncuran aplikasi yang digelar Polri di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Kamis, dia mengatakan aplikasi tersebut dapat membantu mengurangi penularan Omicron di Indonesia.
“Inisiatif Kapolri sangat bagus. Aplikasi pengawasan ini sangat membantu dan bisa membantu bangsa kita tetap disiplin,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Pandjaitan mengatakan, penerapan tersebut mencerminkan pengelolaan pandemi COVID-19 yang koheren di Indonesia.
“Kita tidak usah terlalu paranoid (tentang pandemi), tapi tetap harus hati-hati,” kata Menkeu.
Berita serupa: Indonesia memperluas pusat karantina untuk pelancong internasional
Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan peluncuran petisi presisi tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo untuk memantau secara ketat para pelancong internasional yang tiba di Tanah Air.
Selain itu, Kapolri mengatakan pemerintah tidak ingin ada kelalaian, meskipun tingkat penularan COVID-19 tetap terkendali selama 170 hari terakhir.
“Kami melihat situasi COVID-19 di Indonesia secara umum terkendali selama kurang lebih 170 hari. Namun, jika kita lalai, berpotensi terjadi lonjakan kasus COVID-19,” ujarnya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, turut hadir dalam pengenalan aplikasi Presisi.
Berita serupa: Jokowi tidak mempertegas pengecualian terhadap karantina bagi pemudik dari luar negeri