Kami telah meningkatkan kebijakan ketenagakerjaan melalui kolaborasi multi-stakeholder dan mengubah pusat pelatihan ketenagakerjaan menjadi pusat kompetensi dan produktivitas
Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyoroti empat perkembangan terkait kemajuan Indonesia di bidang ketenagakerjaan, antara lain penguatan kolaborasi pemangku kepentingan, dalam pidatonya di sesi pleno Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) ke-110 di Swiss.
Menkeu mencatat, berbagai kemajuan di bidang ketenagakerjaan dapat menjadi acuan bagi anggota Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) untuk mengembangkan sektor ketenagakerjaan di negaranya masing-masing.
“Kami telah meningkatkan kebijakan ketenagakerjaan melalui kolaborasi multi-stakeholder dan mengubah balai latihan kerja menjadi pusat kompetensi dan produktivitas,” kata Fauziyah dalam keterangan tertulis, Jumat.
Berita Terkait: Indonesia-Kanada Tingkatkan Kerja Sama Bidang Ketenagakerjaan: Menteri
Menteri kemudian menyebut pihaknya telah memperkuat kolaborasi pemangku kepentingan di bidang program dan kebijakan ketenagakerjaan. Indonesia secara aktif melibatkan pihak swasta dan serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) serta akademisi dalam transformasi lembaga pelatihan kerja.
Kemajuan kedua dicapai dalam bentuk undang-undang yang baru diundangkan untuk melindungi pekerja migran yang memberikan jaring pengaman bagi pekerja migran Indonesia (PMI).
Dalam perkembangan ketiga, Kementerian Tenaga Kerja terus mendorong dialog sosial sebagai instrumen untuk mengembangkan hubungan industrial yang kondusif di Indonesia. Menteri mencatat bahwa mekanisme dan bentuk dialog sosial harus dikembangkan berdasarkan keadaan nasional yang berbeda dalam mendorong dialog sosial di setiap negara anggota ILO.
“Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan dialog sosial berdasarkan penghormatan terhadap kebebasan berserikat serta pengakuan yang efektif kepada mereka,” katanya pada konferensi di Jenewa, Swiss, pada 9 Juni.
Berita Terkait: Semoga Australia bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja Indonesia: Menteri Tenaga Kerja
Selain menciptakan dan memperluas lapangan kerja, kemajuan lain yang dicapai adalah kewirausahaan dan koperasi untuk membangun perekonomian dan bertahan di saat krisis.
Fauziyah menyampaikan bahwa pengembangan sistem, manajemen koperasi, dan kewirausahaan berkontribusi untuk mempromosikan pekerjaan yang layak di masa depan yang dapat meningkatkan kehidupan masyarakat.
“Kami terus memperkuat peran kewirausahaan dan koperasi dalam pembangunan nasional serta menggalang kontribusi mereka dalam mengakhiri krisis,” tutup menteri.
Berita Terkait: Jokowi minta kementerian bantu pemulangan jenazah Eril ke Indonesia
Berita Terkait: Lestarikan terumbu karang Wakatobi: Presiden