Batusangkar, Sumatera Barat (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Desa Wisata Nagari Tuo Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dan menandatangani prasasti Penghargaan Desa Wisata Nasional (ADWI), Rabu.
Untuk membangun atau membuat objek wisata terkenal, pendekatan pariwisata berbasis masyarakat dapat dimanfaatkan, katanya.
“Masyarakatlah yang akan mengelola dan mengembangkan aspek pariwisata, yang akan menciptakan peluang ekonomi, sehingga (membuka) lapangan pekerjaan,” tambahnya.
Lembaga pariwisata menganggap perlu untuk mengembangkan pariwisata dan membuat sektor ini berkelanjutan.
Institusi pariwisata melibatkan integrasi terus-menerus dengan pemerintah, organisasi, pelaku pariwisata, regulasi, dan implementasi teknis.
“Kami dan juri juga melihat (dan mempertimbangkan) beberapa kategori, salah satunya adalah kelembagaan (aspek), karena kami tidak ingin (pemenang) terpilih sebagai (satu) 50 besar (desa wisata), belum ( semuanya) tidak berkelanjutan. Kami berharap desa ini dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Kementerian juga telah bekerja sama dengan Astra sebagai mitra strategis untuk membangun desa wisata yang akan berdampak signifikan pada pemulihan ekonomi pascapandemi.
Menurut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah, keramahan dan kebersihan menjadi faktor penting untuk menarik lebih banyak wisatawan ke destinasi.
Kolaborasi juga harus terus dijaga karena pengembangan pariwisata merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan perekonomian.
“Insya Allah pada tahun 2023 akan ada beberapa event yang dipersiapkan dalam skala internasional, nasional, dan regional, dan diharapkan dapat meningkatkan kunjungan ke Sumbar dan Tanah Datar,” ujarnya.
Bupati Tanah Datar Richi Aprian mengucapkan selamat kepada Nagari Tuo Pariangan yang masuk dalam daftar 50 desa wisata terbaik tahun 2022.
“Alhamdulillah Tanah Datar diberkahi kesempatan dikunjungi menteri, sekaligus (dipromosikan sebagai salah satu) 50 desa wisata. Dengan kebersamaan, tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Semoga apa yang telah yang dicapai juga akan bermanfaat bagi menteri dan masyarakat Tanah Datar pada khususnya,” tambahnya.
Berita Terkait: Kementerian mengembangkan desa wisata sebagai program unggulan
Berita Terkait: Perlunya desa wisata tahan bencana: kementerian