“Hilangnya es yang saat ini terjadi di Antartika kemungkinan akan berlanjut untuk waktu yang lama, meskipun perubahan iklim dapat dikendalikan,” kata Dr. Richard Jones dan Dr. Ross Whitmore dari Departemen Bumi, Atmosfer dan Lingkungan di Universitas Monash, dikutip dari Scitechdaily.
Baca juga:Suhunya naik 4 derajat Celcius, ketinggian air laut Antartika Kerek menjadi 6,5 meter
Studi ini menjelaskan kronologi paparan permukaan kosmogenik ke Gletser Mawson. Mawson adalah gletser di sebelah Laut Ross yang telah mengalami penurunan dinamis pada lapisan es setelah periode maksimum zaman es terakhir.
Data menunjukkan bahwa setidaknya 220 meter lapisan es tiba-tiba menipis 7.500 hingga 4.500 tahun lalu. Kelelahan berlanjut hingga milenium terakhir.
Penelitian ini menyajikan hasil baru dari menipisnya lapisan es di barat daya Laut Ross. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hilangnya beberapa ratus meter lapisan es di beberapa gletser di Hollozene Tengah terjadi pada kecepatan dan durasi yang sama, meskipun topografi lapisan es bervariasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa pemanasan laut kemungkinan besar menyebabkan turunnya es. Perubahan suhu laut regional semakin mempercepat pencairan lapisan es yang mudah menguap.
Baca juga:Ada sungai dengan air hangat di bawah gletser Antartika, Hati-hati Indonesia!
“Kami menunjukkan bahwa bagian dari lapisan es Antartika telah mencair dengan cepat di masa lalu,” kata Profesor Andrew Mackintosh, direktur Departemen Bumi, Atmosfer dan Lingkungan di Universitas Monash.
Tingkat kehilangan es di Antartika di masa lalu serupa dengan saat ini. Mereka juga memperkirakan bahwa pola jatuhnya es di masa depan tidak akan berbeda dari sebelumnya.
(Kipas)