Uni Eropa (UE) telah mengizinkan penggunaan aplikasi Peduli Lindendi di kawasan tersebut, mulai Rabu 11 Mei 2022.
Pengesahan tersebut diharapkan dapat memfasilitasi warga negara Indonesia dan Uni Eropa yang melakukan perjalanan ke blok tersebut. WNI yang berkunjung ke UE tidak perlu lagi mendaftarkan kode QR secara terpisah sedangkan WNI yang bepergian ke Indonesia tidak perlu lagi mengunduh Aplikasi Peduli Lindungi.
Dalam pernyataan dari KBRI Brussel, ratifikasi dilakukan melalui keputusan untuk mengakui kesetaraan sertifikasi vaksinasi yang dikeluarkan oleh Indonesia. Dengan pemerataan ini, kode QR dalam aplikasi dapat dibaca di 27 negara anggota Uni Eropa.
“Diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan minat wisatawan Eropa yang akan berkunjung ke Indonesia pada musim liburan mendatang.” catat pernyataan itu sebagai dikutip Antara pada Kamis 12 Mei.
Sementara itu, Komisioner Kehakiman UE Didier Reynders mengatakan Indonesia telah tergabung dalam sistem Sertifikat Digital COVID-19 UE yang terhubung dengan 27 negara. Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, Andri Hadi, mengatakan saling pengakuan ini merupakan bentuk nyata penguatan kerja sama UE-Indonesia.
Sebagian besar negara Eropa secara bertahap melonggarkan pembatasan COVID-19 mereka. Namun, sistem sertifikat vaksin COVID-19 tetap menjadi alat penting untuk mendukung mobilitas di dalam UE.
Indonesia masuk dalam daftar putih UE sejak November 2021. Oleh karena itu, warga negara Indonesia dapat melakukan perjalanan ke wilayah tersebut. Berikut ini adalah daftar 27 negara anggota Uni Eropa:
- Austria
- Belgium
- Bulgaria
- Kroasia
- Siprus
- Ceko
- Denmark
- Estonia
- Finlandia
- Perancis
- Jerman
- Yunani
- Hungaria
- Irlandia
- Italia
- Latvia
- Lithuania
- Luksemburg
- Malta
- Belanda
- Polandia
- Portugal
- Rumania
- Slowakia
- Slovenia
- Spanyol
- Swedia
Selanjutnya Kementerian Kesehatan RI akan menghubungkan Peduli Lindendi dengan platform ekosistem kesehatan nasional karena 400 aplikasi kesehatan pemerintah masih belum terintegrasi.
Nantinya, platform bernama Indonesia Healthcare System (IHS) itu akan melewati tahap uji beta publik hingga 22 Mei mendatang sehingga tidak hanya sebatas penanganan COVID-19.