Jakarta, CNBC Indonesia– Seperti yang diperkirakan banyak pihak, laba bersih PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun signifikan sebesar 37,71% pada tahun 2020. Laba Bank Mandiri pada 2020 mencapai 17,1 triliun rupee, sedangkan pada 2019 mencapai 27,48 triliun rupee
Berdasarkan pemaparan manajemen Bank Mandiri, penurunan laba tersebut disebabkan adanya peningkatan Cadangan Penyusutan (CKPN) hampir Rp 11 triliun menjadi Rp 22,89 triliun.
Hal ini sejalan dengan peningkatan kredit bermasalah Bank Mandiri dari 2,33% pada Desember 2019 menjadi 3,09% pada Desember 2020.
Pendapatan bunga bersih dan premi bersih turun 5,27% menjadi Rs 58,02 triliun. Namun, chargeable income naik 4,92% menjadi 28,69 triliun.
Penyaluran kredit Bank Mandiri turun 1,61% yoy, meskipun masih lebih baik dari penurunan 2,41% bank nasional.
Namun secara konsolidasi, saldo rata-rata atau saldo debit rata-rata telah melihat pertumbuhan kredit tumbuh sebesar 7,08% dari tahun ke tahun menjadi Rs 871,3 triliun.
Sementara itu, penghimpunan DPK terkonsolidasi Bank Mandiri telah ditemukan meningkat 12,24% year over year menjadi Rp 1.043,3 triliun pada akhir tahun 2020. Pertumbuhan DPK masih lebih baik dari sektor perbankan yang tumbuh 11,1%.
“Kami telah menerapkan kebijakan penyaluran kredit yang berhati-hati dan selektif kepada target nasabah dengan memperhatikan sektor-sektor yang masih potensial dan pulih lebih cepat. Alhasil, kualitas kredit kami terjaga sehingga rasio NPL secara konsolidasi tetap baik di level 3,09%.” kata Presiden Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Kamis (28 Januari 2021).
(Drum / drum)