Kami akan terus berusaha sampai mitigasi (bencana) selesai.
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun sarana dan prasarana pendukung perumahan permanen di Talise, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, untuk korban gempa, tsunami, dan likuifaksi tahun 2018.
“Pembangunan infrastruktur ini merupakan bagian dari upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong,” kata Kepala Subdirektorat Wilayah III Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian, Herman Tobo, saat menyampaikan sambutannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan rumah permanen di Jakarta, Senin.
Pembangunan pemukiman baru bagi para korban akan dimulai dengan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan, drainase, dan ruang terbuka hijau (RTH), ujarnya.
Sementara itu, perumahan permanen akan dibangun kemudian, setelah infrastruktur pendukungnya dibangun. Secara keseluruhan, 599 rumah tahan bencana, ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan akan dibangun di atas lahan seluas 46,83 hektar untuk para korban.
Berita Terkait: Program Visa Kementerian PUPR menargetkan perumahan 100 persen pada 2030
Masing-masing rumah akan memiliki luas 36 meter persegi dan akan dibangun menggunakan teknologi Healthy Simple Instant Home (RISHA), yaitu sistem perumahan modular.
Pembangunan rumah tersebut didanai oleh Bank Dunia melalui Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulawesi Tengah (SCRRP), katanya.
Tobo mencatat, kelanjutan upaya mitigasi pascabencana tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2022 tentang penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, tsunami, dan likuifaksi di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Perumahan permanen yang dibangun saat ini akan menjadi kawasan hunian baru dengan infrastruktur yang lengkap, salah satunya adalah Puskesmas penunjang,” ujarnya.
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengatakan pembangunan rumah permanen tersebut mencerminkan komitmen pemerintah untuk melindungi para penyintas bencana, karena sebagian dari mereka masih tinggal di tempat penampungan sementara.
Berita Terkait: Kementerian memulai pengembangan IKN tahap pertama Rp5,3 triliun
“Pemerintah pusat dan daerah, (kami) terus menjaga komitmen kami untuk menyediakan rumah bagi warga yang terkena bencana. Kami akan terus berusaha sampai mitigasi (bencana) selesai,” katanya.
Gempa bumi berkekuatan 7,5 SR yang melanda Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018, memicu terjadinya tsunami dan likuifaksi tanah di sejumlah wilayah di provinsi tersebut, antara lain Kota Palu, Kota Donggala, Kabupaten Sigi, serta Parigi Moutong. daerah.
Menyikapi bencana tersebut, Kementerian PUPR telah membangun 1.679 rumah permanen pada 2019. Pada 2022, upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana akan dilanjutkan dengan pembangunan 4.089 rumah permanen.
Berita Terkait: Program padat karya tunai untuk menyerap 2,888 juta pekerja: kementerian
Berita Terkait: Satgas rencanakan terowongan di IKN Nusantara