Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko meminta kementerian dan lembaga pemerintah bersinergi mempersiapkan Pemilu 2024 dan mengatasi potensi gangguan.
Hal itu disampaikannya secara online dalam rapat penyusunan narasi dan strategi komunikasi publik Pemilu 2024 yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden bersama kementerian dan lembaga terkait di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
“Pemilu 2024 penting bagi semua orang. Saya tidak ingin masalah pada pemilu sebelumnya terulang kembali. Paling tidak, kita harus bisa mengurangi risiko gangguan ini karena kita ingin menjadi bangsa yang maju, menjamin terselenggaranya pesta demokrasi dengan baik,” katanya dalam keterangan pers yang diterima di sini.
Moeldoko mengajukan imbauan tersebut mengingat polemik yang muncul selama Pemilu 2019, mulai dari distribusi logistik pemilu yang tidak tepat sasaran, data pemilih yang tidak up-to-date, hingga banyak yang tidak mampu menggunakan haknya. memilih, hingga masalah beban kerja petugas pemilu yang berlebihan.
Ada juga politik uang, penyebaran hoaks di media sosial, dan seruan untuk tidak memilih sama sekali, yang sering terjadi di berbagai tingkat pemilihan.
Kolaborasi antara kementerian dan lembaga diharapkan dapat membantu mereka mengukur risiko yang dapat menghambat pemilihan yang diselenggarakan setiap lima tahun, jelasnya.
“Keberhasilan pemilu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peningkatan kualitas dan konsolidasi demokrasi kita. Di bawah komando Kantor Staf Presiden, forum ini dirintis sebagai sarana diskusi antar sesama tim di lingkup pemerintahan. adalah memetakan isu dan tantangan strategis Pemilu 2024 dengan belajar dari peristiwa pemilu sebelumnya,” ujarnya.
Pertemuan Rabu itu diharapkan mengarah pada pembentukan satgas Pemilihan Umum sebagai wadah kerja bersama lintas kementerian, yang fokus pada peningkatan komunikasi publik.
Moeldoko berharap gugus tugas ini dapat memberikan solusi dan rekomendasi untuk menangani berbagai persoalan seputar pemilu 2024.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Agama.
Personel dari TNI, Polri, Badan Intelijen Negara, dan Badan Siber dan Sandi Negara juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Berita Terkait: Tolak politisasi agama pada pemilu 2024: dewan agama
Berita Terkait: Kerugian akibat perubahan iklim bisa menyentuh Rp544 triliun pada 2020–2024: pemerintah