Jakarta (ANTARA) – Pemerintah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah di beberapa wilayah di Bali, antara lain Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita), sebelum KTT G20 Indonesia dijadwalkan di sana pada November 2022.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendesak agar upaya terpadu memperbaiki pengelolaan sampah di Bali mengingat KTT G20 tinggal sembilan bulan lagi.
“Ini kesempatan Bali untuk bersih,” katanya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa malam.
Pandjaitan menyoroti salah satu persoalan sampah yang menjadi perhatian utama adalah sampah di Sarbagita yang belum terkelola sepenuhnya selain Kota Denpasar yang bergantung pada TPA Suwung untuk membuang sampah, dengan kapasitas mencapai sembilan ratus ton per hari.
Menteri memerintahkan untuk segera menutup TPA Suwung karena sudah mencapai kapasitas menampung sampah.
“Untuk itu, dukungan akan diberikan pada pembangunan infrastruktur prioritas, seperti tiga tempat pengolahan sampah terpadu dan sembilan tempat pengolahan sampah dengan metode reduce, reuse, recycle (3R) untuk Denpasar, meskipun tempat sementara sebagai pengganti. untuk Suwung itu perlu sampai beroperasi penuh,” jelasnya.
Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Diana Kusumastuti menegaskan ketiga lokasi pengolahan sampah ditargetkan selesai pada September 2022 setelah dilakukan lelang, karena proyek tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp105 miliar yang dipinjam melalui Perbaikan Pengelolaan Sampah Untuk Mendukung Wilayah Regional dan Kota Metropolitan (ISWMP).
Kementerian telah menulis surat kepada Bank Dunia untuk persetujuan pendanaan untuk tiga proyek, dengan proyeksi kapasitas penampungan sampah 1.024 ton sampah per hari, untuk mengatasi masalah sampah yang melanda Kota Denpasar.
Berita Terkait: Pemerintah Alokasikan Rp505,9 Miliar untuk KTT G20 di Bali
Berita Terkait: Percantik infrastruktur Bali selesai Februari